Oleh: Etha Rachmah, mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
سُورَةٌ أَنْزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنْزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“(Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalamnya), dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatnya.” (QS. An-Nuur [24]: 1)
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
Hal ini berarti hukum-hukum yang berada dalam Al-Quran adalah wajib. Apabila ada sebuah perintah dalam Al-Quran maka perintah itu wajib kita amalkan, begitu pun apabila ada larangan dalam Al-Quran maka kita wajib menjauhinya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤۡمِنٖ وَلَا مُؤۡمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمۡرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلۡخِيَرَةُ مِنۡ أَمۡرِهِمۡۗ وَمَن يَعۡصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ ضَلَّ ضَلَٰلٗا مُّبِينٗا ٣٦
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan mukminah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab [33]: 36)
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa
Dalam QS. Al-Ahzab ayat 36 telah di perjelas bahwasanya, barang siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. Itu artinya semua ayat dalam Al-Qur’an adalah wajib, dan apabila mendurhakai ayat-ayat-Nya maka termasuk dalam orang yang sesat.
Dalam hal ini, ada beberapa dalil yang akan menjelaskan tentang wajibnya berhijab bagi seorang Muslimah, selain itu ada beberapa yang perlu kita ketahui apa saja atribut yang tidak boleh ketinggalan di pakai atau yang harus dipakai, salah satu atribut yang tidak boleh ketinggalan di pakai oleh para Muslimah adalah celana panjang. Namun, sebelum membahas tentang pentingnya celana panjang bagi Muslimah, saya akan membahas tentang wajibnya berhijab bagi Muslimah.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِيُّ قُل لِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ يُدۡنِينَ عَلَيۡهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّۚ ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فَلَا يُؤۡذَيۡنَۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا ٥٩
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab [33]: 59)
يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ قَدۡ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكُمۡ لِبَاسٗا يُوَٰرِي سَوۡءَٰتِكُمۡ وَرِيشٗاۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقۡوَىٰ ذَٰلِكَ خَيۡرٞۚ ذَٰلِكَ مِنۡ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُونَ ٢٦
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf [7]: 26)
وَقُل لِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَاۖ وَلۡيَضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّۖ وَلَا يُبۡدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوۡ ءَابَآئِهِنَّ أَوۡ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآئِهِنَّ أَوۡ أَبۡنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوۡ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ إِخۡوَٰنِهِنَّ أَوۡ بَنِيٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوۡ نِسَآئِهِنَّ أَوۡ مَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيۡرِ أُوْلِي ٱلۡإِرۡبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفۡلِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يَظۡهَرُواْ عَلَىٰ عَوۡرَٰتِ ٱلنِّسَآءِۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِأَرۡجُلِهِنَّ لِيُعۡلَمَ مَا يُخۡفِينَ مِن زِينَتِهِنَّۚ وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٣١
Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina
“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menjaga pandangan mereka (dari pada memandang yang haram) dan memelihara kehormatan mereka dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapak mereka, atau bapak mertua mereka, atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka atau, saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti tentang, aurat perempuan dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur [24]: 31)
Dalam ketiga dalil di atas, sudahlah cukup bagi kita mengetahui tentang wajibnya berhijab, dan dalam QS. An-Nur ayat 1 dan QS. Al-Ahzab ayat 36 juga telah dijelaskan agar selalu ingat dan tidak mendurhakai ayat-ayat Al-Quran. Lalu pada ayat berikutnya juga telah dijelaskan tentang perintah untuk berhijab. Maka ayat-ayat diatas saling berkaitan.
Selama ini banyak orang ketahui tentang berhijab adalah cukup memakai kerudung saja. Padahal itu tidak cukup untuk menutupi aurat, terlebih saat ini. Banyak sekali para wanita yang berhijab namun seperti telanjang, mengapa bisa dikatakan seperti itu ? Itu dikarenakan mereka berpakaian, tapi pakaian yang mereka pakai tipis sehingga menerawang bentuk tubuh mereka, tidak hanya itu, mereka juga berpakaian dengan pakaian yang ketat, sehingga setiap lekuk tubuh mereka pun tampak jelas.
Di jaman sekarang ini sering kita jumpai wanita yang memakai kerudung, tetapi cobalah kita perhatikan, kebanyakan kerudung yang dipakai itu tipis sehingga rambut dan bentuk leher mereka tampak. Begitu pun pakaian mereka, mereka memakai celana ketat dan baju ketat, sehingga itu menampakkan lekuk tubuh mereka.
Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas
Pakaian hijab yang sebenarnya adalah yang tidak tipis dan tidak ketat sehingga dapat memperlihatkan lekuk tubuh. Untuk batasan hijab, kita bisa ketahui dari hadits berikut:
Asma binti Abu Bakar radiyallahu ‘anha telah menemui Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam dengan memakai pakaian yang tipis. Lalu Rasulullah bersabda: “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menampakkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja.” (HR. Bukhari-Muslim).
Rasulullah Salallahu Alaihi Wasalam bersabda: “Sesungguhnya kebanyakan ahli neraka ialah perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang yang condong pada maksiat dan menarik orang lain untuk melakukan maksiat. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya.” (HR. Bukhari-Muslim).
Dalam hadis di atas kita bisa ketahui bahwasanya yang boleh tampak terlihat hanyalah pergelangan tangan dan wajah saja.
Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh
Setelah kita ketahui tentang perintah dan batas hijab, lalu timbullah pertanyaan: Apa hubungannya dengan Pentingnya celana panjang untuk Muslimah ?
Kita bisa lihat dalam kehidupan sehari-hari, dimana para Muslimah banyak beraktivitas. Aktivitas para Muslimah saat ini tidak hanya sebatas membereskan, membersihkan, masak, dan mencuci saja di rumah. Namun, aktivitas para Muslimah saat ini lebih dari itu. Seperti halnya naik kendaraan, bepergian ke luar rumah atau aktivitas lainnya.
Coba kita pikirkan bersama, saat kita melakukan aktivitas di luar rumah tersebut, apakah cukup dengan memakai jubah, gamis, atau rok saja? Yakinkah 100% bahwa aurat kita tidak akan terlihat? cukupkah kaos kaki melindungi aurat bagian kaki kita? Saya rasa tidak.
Mengapa di sini saya bisa mengatakan kaos kaki tidak cukup untuk melindungi aurat bagian kaki kita? Itu dikarenakan apabila kita berjalan, berlari, melompat saat ada lubang, atau menaiki kendaraan, kaos kaki saja tidak cukup. Mengapa begitu? karena saat kita melakukan aktivitas tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan mengangkat atau terangkat pakaian bagian bawah kita.
Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat
Jika sudah mengangkat atau terangkat pakaian bagian bawah kita, apabila terlalu tinggi maka akan terlihat bagian aurat yang kita tutupi. Itulah sebabnya mengapa kita sebagai Muslimah harus memakai celana panjang.
Tapi ada satu hal yang harus kita ketahui tentang memakai celana panjang. Pakailah celana panjang yang tidak ketat, karena apabila kita memakai celana panjang yang ketat, maka tetap saja aurat kita akan tampak, aurat kita akan terbentuk. Hingga saat kita menaiki kendaraan dan posisi duduk kita seperti laki-laki, itu tidak menutup kemungkinan bahwa kaki kita akan tampak, apabila kita memakai celana panjang yang ketat pastilah bentuk kaki kita akan tampak, dan itu sama saja menampakkan aurat.
Oleh karenanya mengapa celana panjang sangatlah penting untuk kita pakai, dengan catatan celana panjang di sini bukan celana panjang yang ketat.
Kita sebagai Muslimah haruslah mengerti tentang pentingnya berhijab, karena ini adalah salah satu perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tak hanya mengerti tentang perinta-Nya saja, tetapi kita juga harus mengerti tentang hijab itu sendiri.
Baca Juga: Derita Ibu Hamil di Gaza Utara
Semoga dengan tulisan ini bisa memberikan pengetahuan baru bagi yang belum mengerti, dan semoga bermanfaat. Aamiin. (eth/P001)
Mi’raj Islamic News Agancy (MINA)
Baca Juga: Kiat Menjadi Muslimah Penuh Percaya Diri