Jakarta, MINA – Dompet Dhuafa menjelaskan pentingnya Industri komunal untuk memperkuat kemandirian masyarakat dalam Focus Group Discussion (FGD), Selasa (2/6) dalam rangka memperingati milad ke-32 di Jakarta.
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber terkemuka lintas sektor dan pimpinan lembaga amil zakat nasional. Acara tersebut menjadi momentum penting untuk menegaskan komitmen Dompet Dhuafa dalam mendorong kolaborasi zakat sebagai instrumen strategis dalam membangun kemandirian ekonomi umat.
Dalam sambutannya, Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuaf, Ahmad Juwaini, menegaskan pentingnya peran amil zakat dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Ia memperkenalkan pendekatan baru yang disebut industri komunal sebagai fase lanjutan dalam pengelolaan zakat modern.
“Di usia 32 tahun ini, kami ingin memasuki fase yang kami sebut industri komunal. Ini adalah upaya untuk bergerak ke level pemberdayaan ekonomi di tingkat industri, sebuah langkah naik kelas bagi lembaga zakat,” ujarnya.
Baca Juga: 418 Jamaah Haji Indonesia Wafat, Mayoritas Penyakit Jantung
Ahmad menjelaskan bahwa konsep industri komunal mengandung semangat kolektif dalam membangun unit-unit usaha produktif berbasis komunitas, dengan sokongan penuh dari pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah. Menurutnya, pendekatan ini penting untuk mengubah model distribusi zakat menjadi investasi jangka panjang bagi kesejahteraan umat.
FGD ini juga menjadi ruang diskusi aktif antar pemangku kepentingan untuk membangun sinergi kelembagaan, membentuk ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan, serta memperkuat kepercayaan publik terhadap pengelolaan zakat yang transparan dan berdampak nyata.
Dompet Dhuafa, sejak berdiri pada 1993, terus berupaya mengembangkan inovasi dalam filantropi Islam dan sosial-ekonomi umat. Memasuki dekade keempat perjalanannya, lembaga ini menegaskan diri sebagai pelopor zakat produktif dan agen perubahan menuju keadilan sosial yang lebih merata. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cuaca Jakarta Rabu Ini Cerah dan Berpotensi Hujan Ringan