Oleh: Ika Melati Yulistiani, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Fatah
Ibnu Qayyim pernah berkata: “Wanita merupakan setengah dari masyarakat yang melahirkan setengah lainnya, sehingga mereka dapat dikatakan sebagai keseluruhan dari masyarakat.” Pendapat dari Ibnu Qayyim tersebut semakin menegaskan peran seorang wanita dalam membangun suatu peradaban. Jika wanita memegang peran sebagai keseluruhan masyarakat, bukankah itu artinya kita harus berjuang untuk menjadi muslimah yang tidak hanya kuat, tapi juga produktif?
Muslimah adalah bagian penting dari sebuah masyarakat. Oleh karena itu menjadi muslimah yang produktif adalah pilihan yang baik di tengah kemudahan yang bisa dinikmati sekarang ini.
Produktivitas seorang muslimah dapat menggerakkan kehidupan menjadi lebih dinamis dan dapat memberikan nilah tambah pada sumber daya yang ada disekitarnya supaya kehidupannya lebih bermutu.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Lantas, faktor apa yang dapat dijadikan indikator produktivitas seorang muslimah?
Ketika kita mendengar kata produktif, sering kali yang terlintas dalam pikiran kita adalah daftar pekerjaan yang tidak ada habisnya. Padahal, sibuk belum tentu produktif, lo. Orang-orang yang produktif sebenarnya tidak perlu berusaha untuk membuat hari-harinya selalu sibuk. Justru, mereka yang produktif tahu benar mana yang harus dilakukan, dan mana yang tidak. Orang-orang produktif juga biasanya sangat teratur, efisien, serta pandai memilah mana yang harus dijadikan prioritas.
Muslimah produktif sangat bersemangat pada apa yang dia kerjakannya. Muslimah produktif selalu menaruh perhatian lebih pada apa yang dia lakukan. Semangat untuk memberikan yang terbaik membuatnya selalu berapi-api dalam menjalankan pekerjaan.
Jika hati kita, tidak sepenuhnya menerima apa yang kita lakukan, kita pun tidak akan dapat memperoleh motivasi untuk melakukan pekerjaan tersebut, produktivitas kita pun kembali dipertanyakan.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Bersemangat terhadap apa saja yang sedang kita kerjakan terbukti dapat meningkatkan produktivitas, dan semangat itulah yang akan membuat kita tetap maju sekalipun tengah stres, ataupun lelah.
Ada 10 tips untuk menjadi muslimah yang produktif. Dengan panduan ini, diharapkan para muslimah dapat melakukan pencapaian yang luar biasa. Seperti apakah muslimah yang produktif tersebut? Simaklah ulasan berikut ini.
1. Niat yang Tulus
Muslimah yang produktif dapat memulai langkahnya dengan memiliki niat yang tulus setiap memulai pekerjaan yang akan dilakukannya. Niat yang tulus akan memberikan semangat pada diri muslimah untuk bekerja keras dan berkarya yang terbaik. Bukan hanya sebagai pekerja profesional, dalam menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga, anak, maupun sebagai saudari.Setiap pekerjaan yang dilakukan dengan niat yang tulus akan menghasilkan keberkahan dan manfaat.
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
2. Bersikap Proaktif
Untuk mejadi produktif, muslimah harus memiliki sikap proaktif. Apakah ini artinya muslimah harus sibuk? Ternyata tidak. Sibuk belum tentu menjadi produktif. Orang yang terlalu sibuk biasanya malah tidak produktif. Proaktif di sini artinya adalah berusaha aktif di tempat-tempat yang membawa manfaat seperti aktif menimba ilmu, aktif bekerja, aktif menulis, aktif melayani umat, dan sebagainya. Muslimah yang tidak sempat melakukan hal-hal produktif dan bermanfaat biasanya beralasan sibuk. Ia sendiri tak tahu sebenarnya kkesibukan apa yang membuatnya tidak produktif. Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”(Al Jawabul Kafi, 109)
3. Gali Pengetahuan
Sering disebutkan bahwa jika Anda mendidik seorang pria, sama dengan Anda mendidik seorang individu, tetapi jika Anda mendidik seorang wanita, sama dengan Anda mendidik sebuah bangsa, dalam artian pentingnya muslimah untuk terus mencari pengetahuan.
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh
Sekarang ini mencari ilmu pengetahuan tidaklah sesulit dahulu. Pengetahuan tak hanya didapat dari buku. Jika Seorang muslimah memiliki gadget yang bisa mengakses internet, maka akan terbukalah pengetahuan yang luas bagi seorang muslimah untuk menambah wawasan. Tinggal kemauan para muslimah untuk terus belajar dan berusaha untuk menggali pengetahuan melalui media yang dipilihnya.
4. Gunakan Waktu Secara Efektif
Muslimah yang produktif hendaknya dapat memanfaatkan waktu yang dimilikinya secara efektif. Ini termasuk membuat jadwal khusus untuk beribadah, belajar, bekerja, dan berkontribusi untuk umat. Salah satu perkataan yang cukup mengesankan tentang memanfaatkan waktu dengan baik adalah perkataan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang menyatakan: “Jika Allah menginginkan kebaikan untuk hamba-Nya, Dia menolongnya dengan waktu dan membuat waktunya sebagai penolong baginya.”
Oleh karena itu, muslimah yang produktif tentu akan bijaksana dalam menggunakan waktu secara efektif. Aturlah waktu supaya Anda tidak kebingungn dalam menjalani aktivitas Anda setiap hari. Gunakan metode yang tepat untuk menentukan prioritas.
Baca Juga: Masjid Harun Keuchik Leumik: Permata Spiritual di Banda Aceh
5. Muhasabah
Sebelum tidur, biasakan untuk mereview apa-apa yang telah Anda lakukan sepanjang hari. Muslimah hendaknya membiasakan diri untuk bermuhasabah. Dengan merefleksikan diri, muslimah dapat mengetahui apa saja kegiatan yang ia lakukan dan dapat memperbaikinya keesokan harinya. Jika hal ini rutin dilakukan, muslimah akan semakin produktif dalam kehidupannya.
6. Utamakan Kualitas Dibanding Kuantitas
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda: “Allah menyukai ketika engkau melakukan sesuatu, engkau melakukannya dengan baik.” (HR Muslim)
Baca Juga: Temukan Keindahan Tersembunyi di Nagan Raya: Sungai Alue Gantung
Hadits ini menunjukkan bahwa seorang muslimah yang produktif akan mengutamakan kualitas pekerjaan yang dia lakukan ketimbang melakukan banyak aktifitas yang tidak berkualitas (tidak membawa manfaat yang signifikan). Aktifitas dan karya yang berkualitas akan membuat seorang muslimah menjadi lebih unggul daripada muslimah yang sibuk melakukan banyak hal yang kurang berpegaruh terhadap kehidupannya.
7. Lakukan yang Terbaik
Ketika seorang muslimah bisa fokus terhadap apa yang dilakukannya, maka ia akan berusaha melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan. Contohnya Khadijah radhiyallahu anha yang fokus menjadi pebisnis yang sukses, Aisyah radiyallahu ‘anha fokus menjadi muslimah yang alim dan cerdas, Fatimah menjadi ibu rumah tangga yang sukses menjalani kehidupan keluarga yang dapat menjadi panutan. Oleh karena itu, mulai sekarang lakukan yang terbaik dan bersiaplah menjadi muslimah yang sukses pada bidang apapun.
8. Buka Wawasan
Baca Juga: Kisah Perjuangan Relawan Muhammad Abu Murad di Jenin di Tengah Kepungan Pasukan Israel
Seperti yang sudah disinggung pada poin ketiga, seorang muslimah dapat mengakses ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan sarana yang dimilikinya. Mulai dari buku, internet, kursus-kursus, majelis ilmu, dan sebagainya. Dengan semakin mudahnya akses mendapatkan sumber ilmu, maka muslimah dapat semakin berkembang wawasannya. Manfaatkanlah kemudahan ini untuk membuka wawasan.
9. Bermanfaat Bagi Orang Lain
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Yang terbaik diantara kalian adalah mereka yang bermanfaat bagi umat.” (HR Bukhari)
Muslimah hendaknya sellau bertanya pada dirinya sendiri apakah aktivitasnya bisa bermanfaat bagi orang lain. Jika tidak, maka sebaiknya muslimah meninggalkan aktivitas tersebut.
Baca Juga: Pejuang Palestina Punya Cara Tersendiri Atasi Kamera Pengintai Israel
10. Bertakwa Kepada Allah
Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya: “Dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang beriman.” (QS. 5:23)
Tujuan seorang muslimah yang produktif adalah mencapai ridha Allah SWT dan kemaslahatan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, bertawakkallah kepada Allah SWT agar apa yang Anda lakukan dapat bermanfaat bagi kehidupan di dunia dan di akhirat. (A/IK/R1)
Baca Juga: Catatan Perjalanan Dakwah ke Malaysia-Thailand, Ada Nuansa Keakraban Budaya Nusantara
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengabdian Tanpa Batas: Guru Honorer di Ende Bertahan dengan Gaji Rp250 Ribu