DALAM kehidupan seorang muslimah, sahabat bukan hanya sekadar teman berbagi tawa, tetapi juga pelita yang menerangi jalan menuju ridha Allah. Seorang sahabat yang sholehah adalah anugerah luar biasa, yang kehadirannya menjadi penyejuk jiwa dan penguat dalam menghadapi ujian kehidupan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan dengan siapa ia berteman.” (HR. Abu Dawud). Hadis ini menjadi bukti bahwa sahabat bukan sekadar pelengkap hidup, melainkan penentu arah perjalanan iman.
Sahabat yang sholehah akan mengingatkan kita pada Allah di saat kita lupa, mengajak kepada kebaikan di saat kita lengah, dan memeluk kita dengan doa-doa tulus yang tak tampak oleh mata. Dalam dunia yang penuh godaan dan tipu daya, kehadirannya menjadi pengingat bahwa kita tak sendiri dalam menjaga keimanan.
Betapa indahnya memiliki sahabat yang tak hanya mendengar keluh kesah, tetapi juga mengajak untuk kembali pada Al-Qur’an dan sunnah. Ketika dunia seolah sempit, sahabat sholehah akan berkata, “Bersabarlah, karena sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” Ia tak hanya berkata, tapi juga ikut menemani dalam sujud panjang mencari jawaban.
Sahabat sholehah tak akan membiarkan kita terjerumus dalam maksiat. Ia akan menegur dengan kasih sayang, menasihati dengan kelembutan, dan tetap bertahan saat kita sedang tidak berada di jalan yang lurus. Ia hadir bukan untuk menghakimi, tetapi untuk mengangkat kita kembali ke jalan Allah.
Baca Juga: Selfie di Sajadah, Hijrah atau Gengsi?
Seorang muslimah sangat membutuhkan sahabat yang mampu menjadi cermin bagi akhlaknya. Sebagaimana logam yang mengkilap hanya dapat dibersihkan dengan logam lain, demikian pula jiwa seorang muslimah akan lebih bersinar dengan adanya sahabat yang baik, yang saling mengasihi karena Allah, bukan karena dunia.
Sahabat yang sholehah juga menjadi penyeimbang dalam pergaulan. Ia tak akan membiarkan sahabatnya hanyut dalam trend yang menjauhkan dari nilai-nilai Islam. Ketika yang lain berlomba menampilkan kecantikan fisik, sahabat sholehah akan menanamkan bahwa kecantikan hati jauh lebih utama dan abadi.
Mereka saling menguatkan dalam ibadah, saling mengingatkan dalam amal shalih. Bersama sahabat sholehah, bangun malam menjadi ringan, tilawah menjadi menyenangkan, dan sedekah menjadi kebiasaan. Kebersamaan yang dibangun di atas iman melahirkan cinta yang tulus dan langgeng hingga surga.
Ikatan sahabat karena Allah adalah salah satu bentuk cinta tertinggi yang diabadikan hingga akhirat. Dalam hadis qudsi, Allah berfirman, “Dimanakah orang-orang yang saling mencintai karena Aku? Hari ini Aku akan menaungi mereka dalam naungan-Ku, di hari yang tiada naungan kecuali naungan-Ku.” (HR. Muslim). Betapa mulianya persahabatan semacam ini.
Baca Juga: Muslimah dan Cahaya Keberanian, Menapaki Jalan Kebaikan dengan Keyakinan
Tidak semua orang beruntung memiliki sahabat seperti ini. Maka, jika engkau sudah dianugerahi sahabat sholehah, jagalah ia sebaik-baiknya. Jangan sia-siakan dengan kesalahpahaman kecil. Rawat hubungan itu dengan doa dan komunikasi yang baik, karena sahabat sholehah adalah bagian dari nikmat Allah.
Sahabat sholehah juga adalah penolong dalam dakwah. Ia akan mendorongmu untuk terus belajar, berbagi ilmu, dan memperbaiki diri. Dalam diamnya ada dzikir, dalam senyumnya ada ketulusan, dan dalam langkahnya ada semangat menuju Allah.
Kadang, kita tak menyadari betapa berharganya sahabat seperti itu, sampai waktu memisahkan. Tapi selama masih ada waktu, peluklah mereka dengan doa dan perhatian. Bersyukurlah atas setiap sahabat yang mengajakmu lebih dekat pada surga.
Bagi muslimah yang belum dipertemukan dengan sahabat sholehah, berdoalah. Mintalah pada Allah, karena sahabat seperti ini adalah bagian dari rezeki yang luar biasa. Dan persiapkan dirimu juga untuk menjadi sahabat yang baik, karena sahabat yang baik adalah cerminan diri kita.
Baca Juga: Menjaga Cahaya Iman, Muslimah di Tengah Godaan Gemerlapnya Dunia
Sahabat yang sholehah bukan berarti sempurna, tapi ia selalu berusaha memperbaiki diri, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. Ia hadir bukan hanya saat senang, tapi juga saat kita berada di titik terendah.
Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan bersama orang yang menjauhkan kita dari Allah. Maka pilihlah sahabat yang mampu membawamu menuju surga, bukan hanya yang menghibur sesaat, tapi yang membersamaimu dalam iman hingga akhir hayat.
Semoga Allah mempertemukan kita dengan sahabat-sahabat yang sholehah, yang kelak akan memanggil nama kita di surga dan berkata, “Ya Allah, ini sahabatku di dunia yang selalu mengajakku mencintai-Mu. Izinkan aku bersamanya di surga-Mu.” Aamiin.[]
Mi’raj News Agency (MINA)