Gaza, MINA – Penulis dan jurnalis foto Palestina Fatima Hassouna beserta 10 anggota keluarganya syahid, Rabu (16/4) waktu subuh, oleh serangan udara Israel yang menargetkan rumah keluarganya di lingkungan al-Tuffah, timur Kota Gaza.
Ia dan sepuluh anggota keluarganya, termasuk wanita dan anak-anak, gugur. Quds Press melaporkan.
Sumber pers melaporkan, pesawat tempur Israel melancarkan serangan brutal terhadap rumah keluarga Hassouna di Jalan Al-Nafaq, sebelah timur Kota Gaza, yang mengakibatkan kerusakan luas dan banyaknya korban tewas dan luka-luka.
Fatima Hassouna adalah salah satu jurnalis lapangan paling terkemuka yang mendokumentasikan kejahatan perang dan pelanggaran terhadap warga sipil sejak awal agresi Israel di Jalur Gaza.
Baca Juga: Menteri Ben-Gvir Adakan Tarian Talmud di Halaman Masjid Ibrahimi
Melalui lensa kameranya, ia muncul sebagai sumber kemanusiaan yang hidup, menyampaikan kepada dunia penderitaan orang-orang yang terblokade dan kelaparan di Jalur Gaza utara.
Dia bersikeras untuk tetap berada di bawah blokade dan panasnya kelaparan, menangkap derita anak-anak dan para ibu, serta mendokumentasikan korban di balik puing-puing.
Dengan meninggalnya Fatima, Gaza kehilangan suara visual yang menenteng kamera di tengah reruntuhan perang.
Namanya ditambahkan ke dalam karavan jurnalis Palestina yang membayar dengan nyawa mereka untuk menyampaikan kebenaran.
Baca Juga: Setelah Pengeboman Israel, Hamas Kehilangan Kontak dengan Penjaga Sandera
Kemartiran Fatima Hassouna terjadi menambah jumlah menjadi 212 jurnalis yang tewas dalam perang genosida di Jalur Gaza, menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza.
Hal ini terjadi setelah pembantaian baru-baru ini yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel ketika mereka mengebom tenda jurnalis di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza, yang mengakibatkan tewasnya jurnalis Ahmed Mansour dan Helmi Al-Faqawi.
Sejak 18 Maret 2025, pendudukan Israel melanjutkan agresinya dan memperketat blokade di Jalur Gaza, setelah jeda dua bulan berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada tanggal 19 Januari. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sekitar 1.700 Seniman Tandatangani Petisi Desak Akhiri Perang di Gaza