Tel Aviv, MINA – Sebuah klip video yang beredar di media sosial memperlihatkan penulis Israel Avi Lipkin mengklaim perbatasan Israel akan terbentang “dari Lebanon hingga Arab Saudi,” yang ia gambarkan sebagai “Gurun Besar,” dan “dari Mediterania hingga Efrat.” Video yang menggambarkan wilayah yang dicita-citakan Zionis untuk “Israel Raya” telah memicu kemarahan luas.
“Dan siapa yang ada di seberang Sungai Eufrat?” tanya Lipkin. “Kurdi dan Kurdi adalah teman. Jadi, kita punya Mediterania di belakang kita dan Kurdi di depan kita… Lebanon, yang benar-benar membutuhkan payung perlindungan Israel, dan kemudian kita akan mengambil alih, saya yakin kita akan mengambil Mekkah, Madinah, Gunung Sinai dan sucikan tempat-tempat itu.” Demikian Dikutip dari MEMO, Sabtu (13/1).
Hal ini, kata salah satu komentator X, telah menjadi tujuan politik Zionisme sejak awal. Selain itu, “Setelah Gaza dan Hizbullah,” kata yang lain, “tidak akan sulit bagi Israel. Arab Saudi, Mesir, Suriah, Lebanon, dan Yordania tidak akan menimbulkan kesulitan karena Israel dapat dengan mudah menggulingkan rezim di negara-negara tersebut, dan menguasai tanah mereka akan mudah setelah menyebarkan budaya normalisasi serta penerimaan terhadap Israel. Tidak ada yang akan melawan Israel seperti Gaza dan Hizbullah yang menolaknya.”
Istilah “Israel Raya” mengacu pada perluasan wilayah dan kedaulatan Israel untuk mencakup apa yang oleh banyak orang Israel digambarkan sebagai tanah bersejarah mereka dalam Alkitab. Bagi mereka, ini termasuk wilayah Palestina yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki, serta wilayah yang digambarkan oleh Lipkin.
Baca Juga: Hamas Kutuk AS yang Memveto Gencatan Senjata di Gaza
Rencana Zionis untuk Timur Tengah, kata Jurnalis Israel Oded Yinon, didasarkan pada visi pendiri Zionisme yang atheis, Theodor Herzl, yaitu Israel akan mencaplok sebagian besar wilayah Lebanon, Suriah, Yordania, Irak, Mesir, serta Arab Saudi, dan akan membentuk sejumlah negara proksi untuk memastikan dominasinya di kawasan. (T/R7/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ikuti Perang ke Lebanon, Seorang Peneliti Israel Tewas