Gaza, MINA – Gideon Levy, seorang komentator dan penulis Israel untuk surat kabar Israel Haaretz mengatakan, pemboman Gaza telah menjadi cara bagi politisi Israel untuk menunjukkan “kekuatan” mereka sebelum pemilihan.
“Saya sangat curiga itu ada hubungannya dengan pemilu,” kata Levy kepada Al Jazeera, Sabtu (6/8).
“Setiap perdana menteri perlu membuktikan dirinya, terutama jika dia berasal dari sayap kiri tengah di Israel. Dan kami memiliki perdana menteri baru, dan dia ingin menunjukkan bahwa dia “macho” seperti semua mantan perdana menteri. Semua itu adalah alasan yang sangat buruk untuk pergi ke putaran lain di Gaza,”
tambahnya.
Sebelumnya pasukan pendudukan Israel membombardir situs-situs di jalur Gaza Jumat malam (5/8) yang mengakibatkan 10 warga sipil gugur sebagai syuhada, termasuk pemimpin senior sayap militer gerakan Jihad Islam.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
merespon serangan Israel tersebut, Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam di Palestina mengatakan, telah menghujani Tel Aviv dan kota-kota pendudukan dengan lebih dari 100 roket. (T/RE1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan