London, MINA – Penyanyi-penulis lagu Inggris, Yusuf Islam memberikan pesan kepada Raja Charles III menjelang penobatan resminya pada bulan Mei, termasuk 10 poin manifesto tentang bagaimana menjadi penguasa yang teliti.
Yusuf Islam yang sebelumnya dikenal sebagai Cat Stevens, membagikan nasihatnya dalam daftar berjudul ‘Manifesto for a Good King’. The New Arab melaporkan, Kamis (27/4).
“Bahkan jika Anda seorang Raja, Anda tetaplah hamba Tuhan,” bunyi poin pertama dalam daftar, yang juga mendorong Charles untuk “menghilangkan kebencian melalui pendidikan” dan “membantu orang sakit dan tunawisma”.
“Salah satu keistimewaan menjadi seorang seniman adalah mengekspresikan apa yang tampaknya tak terbayangkan, dan kemudian menggantungnya di sana untuk direnungkan orang. Kita bisa mengatakan hal-hal yang orang lain tidak bisa. Tentu, saya tahu betul musik tidak bisa memecahkan masalah-masalah dunia, tapi itu bisa membantu untuk mengarahkan narasi,” kata Islam dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal
Bersamaan dengan 10 manifesto tersebut, Islam juga merilis lagu berjudul ‘King of a Land’, yang juga menjadi judul album mendatangnya.
“Pesan utama dari lagu ini, dan ini berlaku untuk semua orang yang berada di posisi kepemimpinan adalah, jangan lupa bahwa ada Satu di atas Anda, dan berhati-hatilah untuk memperhatikan mereka yang berada di bawah Anda,” kata Islam.
Manifesto dan lagu tersebut menyampaikan pesan perdamaian dunia dan keyakinan yang telah mendefinisikan karya seninya sejak ia masuk Islam pada tahun 1977.
Ia menjadi mualaf setelah lebih dari satu dekade sukses di genre pop dan folk, di mana dia merilis 11 album studio.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Saat dia tampil dengan nama Cat Stephens, lagu-lagunya yang merefleksikan perubahan dan spiritualitas, termasuk ‘Father and Son’ (1970) dan ‘Peace Train’ (1974), membuatnya mendapat pujian.
Namun pada tahun 1979, Islam berhenti membuat musik dengan alat musik, karena dianggap bertentangan dengan keyakinannya. Sebaliknya, ia fokus pada pekerjaan pendidikan dan kemanusiaan.
Setelah lama absen, dia mengambil gitarnya kembali pada tahun 2006 dan kembali ke musik arus utama dengan nama ‘Yusuf’. (T/R7/RS2)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)