Gaza City, 9 Shafar 1436/2 Desember 2014 (MINA) – Sebanyak 238 warga Palestina yang terdampar di Mesir karena penutupan penyebarangan Rafah, kembali ke Jalur Gaza setelah Mesir membuka penyeberangan Rafah selama dua hari.
Komisi Penyeberangan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, Senin, sebanyak 238 itu terdampar di Mesir setelah 31 hari penutupan penyeberangan terus-menerus. Ma’an News Agency melaporkan seoerti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Komisi itu menambahkan, penyeberangan dibuka Senin 1/12 mulai pukul 7 hingga 4 sore waktu setempat.
Keputusan sering terjadinya penutupan total gerbang Rafah oleh Mesir berlaku sejak penggulingan Presiden Muhamad Mursi oleh Menteri Pertahanannya Abdul Fattah Al-Sisi setahun lalu, yang kini menjadi Presiden pengganti Mursi.
Baca Juga: Puluhan Ribu Jamaah Shalat Jumat di Masjidil Aqsa
Selama Mursi memimpin, pintu gerbang Mesir ke Gaza dibuka lebar 24 jam tanpa hambatan, sehingga warga Gaza bisa bebas ke luar-masuk Jalur Gaza di tengah blokade ketat Israel sejak 2007.
Setelah Mursi digulingkan, Rafah kembali di bawah otoritas intelijen Mesir dan Rafah jadi daerah memiliki khusus. Gerbang penyeberangan hanya dibuka sewaktu-waktu sejak setahun lalu, biasanya satu sampai dua hari dan ditutup berbulan-bulan baru dibuka kembali.
Meningkatnya situasi perlawanan terhadap Pemerintah Meskir di Sinai Utara dalam beberapa pekan terakhir ini, juga mempengaruhi makin ketatnya pengamanan di daerah itu termasuk ditutupnya penyebrangan. (T/P006/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: Satu dari Sepuluh Bom Israel di Gaza Gagal Meledak
Baca Juga: Dubes AS yang Baru Serbu Tembok Buraq dan Letakkan Surat dari Trump