Rafah, MINA – Otoritas Mesir pada Selasa (11/8) pagi membuka penyeberangan Rafah untuk dua arah, yakni dari arah Mesir maupun dari arah Gaza.
Pembukaan untuk perjalanan darurat ini merupakan yang pertama kalinya setelah penutupan lima bulan untuk keberangkatan.
Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan dalam sebuah pernyataan yang diterima Safa dan dikutip MINA, pembukaan pintu Rafah sebagai persiapan untuk untuk keberangkatan dan kedatangan sejumlah warga yang terdampar di kedua wilayah.
Penyeberangan Rafah akan beroperasi pada hari Selasa, Rabu dan Kamis di kedua arah, untuk kasus darurat.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Kementerian Dalam Negeri di Gaza menyatakan, kategori yang diizinkan untuk bepergian adalah pemegang paspor Mesir, tempat tinggal Mesir, pemegang paspor asing, dan deteksi kasus darurat dari pasien.
Dia mengindikasikan bahwa semua kedatangan akan dikarantina selama 21 hari, untuk ini dua pusat karantina baru telah dibuka, satu di Deir Al-Balah dan yang lainnya di Khan Yunis.
Ini pertama kalinya pintu perjalanan dari Jalur Gaza dibuka sejak penyeberangan ditutup pada pertengahan Maret lalu akibat wabah Corona, sementara itu dibuka dua kali untuk pemulangan orang-orang yang terlantar ke Gaza.
Diperkirakan sekitar tiga ribu orang yang terlantar di Mesir akan pulang ke Gaza, yang mengalami kondisi sulit selama beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Kementerian Kesehatan menyatakan, telah menyelesaikan prosedur untuk menerima orang-orang yang terlantar dan membawanya ke dalam pusat karantina.
Dia menjelaskan, masker akan dibagikan kepada para pengungsi yang kembali, dan tes darah awal akan dilakukan untuk mendeteksi mereka yang terinfeksi virus Corona.
Kementerian memperkirakan infeksi Corona diderita 20-30% dari mereka yang kembali. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza