Tel Aviv, MINA – Militer Israel menyatakan pada Jumat (10/1) bahwa penyelidikan internal menyimpulkan bahwa mereka bertanggung jawab atas pembunuhan dua pemukim selama konfrontasi dengan pejuang Palestina pada 7 Oktober 2023.
Dilansir dari Al Mayadeen pada Ahad (12/1), penyelidikan yang mengumpulkan kesaksian dari tentara dan pemukim Israel, berusaha untuk menentukan bagaimana Tomer Eliaz-Arava dan ibunya, Dikla Arava, penduduk Kibbutz Nahal Oz, terbunuh.
Menurut militer Israel, penyelidikan tersebut mengeklaim bahwa Eliaz-Arava yang berusia 17 tahun awalnya ditawan oleh pejuang Palestina dan dipaksa untuk pergi dari pintu ke pintu, mendesak penduduk untuk keluar.
Setelah sekitar 90 menit, Eliaz-Arava dilaporkan berhasil melarikan diri dan bersembunyi. Tentara Israel yang menanggapi serangan terhadap kibbutz tersebut kemudian mengamati “sosok yang mencurigakan” dan melepaskan tembakan.
Baca Juga: Kerugian Israel Akibat Perang Gaza Capai 67 Miliar Dolar
“Penyelidikan menyimpulkan bahwa kemungkinan besar sosok itu adalah Tomer Eliaz-Arava, yang secara keliru terbunuh oleh tembakan (tentara Israel) karena kesalahan identifikasi,” kata militer.
Sementara itu, penyelidikan menetapkan bahwa pejuang Palestina telah menangkap ibu Eliaz-Arava, Dikla, dan membawanya ke Gaza dengan sebuah kendaraan.
“Selama perjalanan menuju Gaza, kendaraan itu ditembaki dari belakang,” yang mengakibatkan kematiannya.[]
Baca Juga: Masih Ada Ribuan Amunisi Israel yang Belum Meledak di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)