Garissa, Kenya, 15 Jumadil Akhir 1436/4 April 2015 (MINA) – Saksi yang berada di lokasi serangan dan penyanderaan di universitas Kenya oleh sekelompok pria bersenjata, mengaku melihat mahasiswa non-Muslim ditembaki.
Joel Ayora, mahasiswa yang berada di kampus dan menyaksikan serangan itu mengatakan, pria bersenjata menyerbu masuk ke sebuah kebaktian doa Kristen. Mereka menyandera orang-orang dalam kebaktian.
Mereka kemudian bergerak ke asrama menembaki siapa pun yang mereka temui, kecuali mahasiswa Muslim, CNN yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Para penyerang memisahkan mahasiswa berdasarkan agama yang memungkinkan mahasiswa Muslim pergi dan menjaga sejumlah mahasiswa yang tidak diketahui sebagai penganut Kristen.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
“Kami sedang tidur ketika kami mendengar ledakan keras yang diikuti oleh tembakan dan semua orang mulai berlari untuk menyelamatkan diri,” kata mahasiswa Japhet Mwala kepada AFP.
“Ada orang-orang yang tidak mampu meninggalkan asrama di mana orang-orang bersenjata datang dan mulai menembak. Saya beruntung masih hidup karena saya melompat melalui pagar dengan mahasiswa lain,” katanya.
Para penyerang memulai serangannya dengan meledakkan gerbang universitas sebelum fajar Kamis, lalu menembaki mahasiswa dan menyandera orang-orang yang sedang kebaktian.
Pada satu titik, penyerang menyerbu asrama, di mana 360 siswa tinggal, tetapi sebagian mahasiswa lolos.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Kementerian Dalam Negeri Kenya menjelaskan, pasukan Kenya membersihkan tiga dari empat asrama dan membuat militan terpojok.
Serangan yang telah diakui oleh kelompok pejuang Al-Shabaab Somalia tersebut, menewaskan 147 orang. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa