
Rahmat S Labib
(Foto: Nidiya/MINA)" width="225" height="300" /> Ustad Rahmat S Labib (Foto: Nidiya/MINA)Jakarta, 16 Jumadil Awwal 1436/7 Maret 2015 (MINA) – Kenakalan remaja yang terjadi di Indonesia bukan lagi sebuah penyimpangan, melainkan sebagai produk dari sistem kapitalisme. Hal ini ditegaskan oleh Ulama Indonesia, Ustad Rahmat S Labib, pada acara diskusi yang diselenggarakan oleh Isamic Book Fair 2015 Jumat sore (6/3),
“Kenakalan remaja bukan lagisebagai penyimpangan, melainkan sebagai produk dari sistem kapitalisme,” katanya.
Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Isamic Book Fair (IBF) 2015 itu, ia mengatakan, paham kapitalisme sudah menjamur di kalangan remaja Indonesia, sehingga hal-hal yang berupa penyimpangan, terutama kejahatan seksual sudah tidak asing lagi
Dikatakan, menurut paham kapitalisme kenakalan remaja dalam hal kejahatan seksual, dapat disebut kejahatan apabila salah satu diantara pelakunya ada yang dirugikan.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat di Jakarta, Warga Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan
“Sama halnya di Indonesia saat ini, tidak adanya sanksi hukum bagi pelaku perzinahan,” kata Rahmat.
Rahmat yang juga salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Hizbut Tahrir Indonesia mengingatkan, perlunya hukum khusus bagi pelaku perzinahan, agar para remaja merasa jera dan tidak melakukan hal-hal yang menyimpang.
Diskusi itu dihadiri oleh penulis buku Udah Putusin Aja!, Felix Y. Siauw dan Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Prof. Dr. Farid Wajdi. (L/P006/P008/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Hari ini Tidak Sehat, Warga Sensitif Disarankan Kenakan Masker
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur