Athens, 13 Rabi’ul Akhir 1437/23 Januari 2015 (MINA) – Terbaliknya perahu migran di sekitar dua pulau Yunani dekat pantai Turki, menewaskan setidaknya 42 orang, termasuk 17 anak-anak, pada Jumat (22/1).
Pejabat penjaga pantai mengatakan, menurut kesaksian korban, puluhan orang berada di perahu layar kayu yang bertolak dari Kalymnos, sebuah pulau kecil di Laut Aegea dekat pantai Turki. Demikian Arab News memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Penjaga pantai menyelamatkan 26 orang dan menemukan 34 mayat migran di salah satu insiden terburuk dalam beberapa bulan. Tidak jelas sebab kapal terbalik.
Di pulau kecil Farmakonisi, juga dekat dengan pantai Turki, enam anak dan dua wanita tenggelam saat perahu kayu mereka menabrak batu tak lama setelah tengah malam.
Baca Juga: Ribuan Warga AS Gelar Aksi Demo Jelang Pelantikan Trump
“Sebanyak 40 migran lain di kapal berhasil berenang ke pantai,” kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.
“Sekali lagi, tadi malam penyelundup manusia yang kejam di pantai Turki mendesak puluhan pengungsi dan migran dalam pelayaran berisiko dan tidak layak melaut,” kata Kementerian Pelayaran Turki dalam sebuah pernyataan.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan, kematian migran dan pengungsi di Mediterania membuat ini adalah “Januari paling mematikan”.
Juru bicara IOM Joel Millman di Jenewa mengatakan, insiden terbaru membuat jumlah orang yang tewas di rute timur Mediterania pada tahun lalu menjadi 900 jiwa.
Baca Juga: Paus Fransiskus Sebut Rencana Deportasi Imigran oleh Trump Sebagai Aib Besar Bagi Kemanusiaan
Jumlah kedatangan migran dan pengungsi ke Eropa melalui laut meningkat menjadi sekitar 37.000 pada Januari, lebih dari enam kali angka gabungan untuk bulan yang sama pada 2014 dan 2015.
Penyeberangan dari Turki ke Yunani jaraknya pendek, tapi berbahaya. Kondisi musim dingin membuat perjalanan menjadi lebih berbahaya. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: AS Blokir TikTok, Dihapus dari App Store