Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peran Muslimah dalam Melahirkan Generasi Qurani

Bahron Ansori Editor : Ali Farkhan Tsani - Senin, 7 Oktober 2024 - 07:24 WIB

Senin, 7 Oktober 2024 - 07:24 WIB

99 Views

Muslimah cerdas, gemar membaca buku. (foto: facebook)

Peran wanita dalam Islam sangat penting, baik sebagai istri, ibu, maupun pendidik pertama bagi anak-anak. Wanita Muslimah memiliki tanggung jawab besar untuk membentuk generasi yang beriman, berakhlak baik, dan memegang teguh nilai-nilai Al-Qur’an. Tulisan ini akan membahas peran Muslimah dalam mendidik generasi Qurani dari sudut pandang syariat dan ajaran Islam.

Pertama, Wanita sebagai Ibu, Pilar Utama dalam Pendidikan Anak

Islam memandang seorang ibu sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya. Ibu adalah orang yang pertama kali menanamkan nilai-nilai agama, akhlak, dan pengetahuan tentang Islam kepada anak-anak sejak usia dini. Hal ini selaras dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Kesabaran Seorang Istri

Hadits ini menegaskan bahwa ibu dan ayah memiliki peran besar dalam menentukan arah pendidikan dan perkembangan anak-anak. Maka, seorang ibu Muslimah harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi pendidik yang baik, mengajarkan anak-anaknya tentang akhlak mulia, ajaran Al-Quran, dan keteladanan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Kedua, Pentingnya Menanamkan Nilai Al-Quran sejak Dini

Generasi Qurani adalah generasi yang tumbuh dengan kecintaan terhadap Al-Quran dan mempraktikkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, seorang ibu harus menjadikan Al-Quran sebagai panduan utama dalam mendidik anak-anaknya. Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Quran:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu…” (QS. At-Tahrim: 6)

Baca Juga: Muslimat dan Dakwah, Menyebarkan Kebaikan Lewat Akhlak

Ayat ini menunjukkan kewajiban setiap orang tua, khususnya ibu, untuk menjaga keluarganya dengan menanamkan nilai-nilai Al-Quran, mengajarkan ketaatan kepada Allah ﷻ, serta memelihara anak-anaknya dari perbuatan yang mendekati api neraka.

Ketiga, Mendidik dengan Keteladanan dan Akhlak yang Baik

Seorang ibu tidak hanya mengajarkan dengan kata-kata, tetapi juga dengan keteladanan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah contoh terbaik dalam mendidik umatnya dengan akhlak mulia, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)

Baca Juga: Belajar dari Ibunda Khadijah RA, Teladan untuk Muslimah Akhir Zaman

Seorang ibu harus mencerminkan nilai-nilai Islam dalam perilakunya agar menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Misalnya, ketika mengajarkan tentang sabar, jujur, atau amanah, ibu harus menampilkan akhlak tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.

Keempat, Mengajarkan Cinta terhadap Al-Quran

Mengajarkan cinta terhadap Al-Quran dapat dimulai dengan membacakan Al-Quran kepada anak-anak sejak usia dini, mengajarkan makna dan hikmah dari ayat-ayat Al-Quran, serta menjadikan Al-Quran sebagai bacaan rutin di rumah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari)

Baca Juga: Muslimah: Kekuatan Lembut Penggerak Perubahan

Seorang ibu bisa mengatur waktu untuk membaca Al-Quran bersama anak-anaknya, menghafalkan ayat-ayat pendek, serta mendorong mereka untuk mencintai Al-Quran dengan menjadikannya bagian dari kehidupan sehari-hari.

Kelima, Doa dan Keikhlasan dalam Pendidikan Anak

Pendidikan anak tidak hanya mengandalkan usaha fisik, tetapi juga harus disertai dengan doa dan keikhlasan. Sebagai seorang ibu, berdoa kepada Allah agar anak-anaknya menjadi generasi yang shalih dan shalihah adalah bagian dari usaha yang tidak boleh dilupakan. Doa yang dipanjatkan dengan penuh keikhlasan akan mendatangkan keberkahan dalam pendidikan anak. Salah satu doa yang diajarkan dalam Al-Quran adalah,

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40)

Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta

Keenam, Membangun Lingkungan Islami di Rumah

Lingkungan rumah yang Islami akan memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan anak-anak. Seorang ibu bisa menciptakan suasana yang kondusif dengan memperdengarkan bacaan Al-Quran, berdiskusi tentang kisah-kisah dalam Al-Quran, dan menjadikan rumah sebagai tempat yang menguatkan keimanan.

Ketuju, Menghidupkan Tradisi Ilmu dan Menyemangati Anak untuk Menuntut Ilmu

Selain menanamkan kecintaan terhadap Al-Quran, seorang ibu juga berperan penting dalam membangun tradisi ilmu di tengah-tengah keluarga. Ibu yang berwawasan luas akan memberikan motivasi kepada anak-anaknya untuk mencintai ilmu pengetahuan dan mengembangkan potensi mereka. Islam sangat menekankan pentingnya menuntut ilmu, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah)

Maka, seorang ibu Muslimah harus menciptakan suasana yang mendukung proses belajar, seperti menyediakan bahan bacaan Islami, berbagi kisah-kisah teladan, serta mendorong anak-anaknya untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di bidang yang bermanfaat. Ketika anak-anak melihat ibunya bersemangat dalam menuntut ilmu dan berusaha meningkatkan pemahaman agamanya, mereka pun akan terdorong untuk mengikuti jejak tersebut.

Kedelapan, Mengajarkan Anak tentang Pentingnya Adab sebelum Ilmu

Dalam Islam, adab (etika) memiliki kedudukan yang lebih utama sebelum ilmu pengetahuan. Ibu sebagai pendidik pertama bertanggung jawab menanamkan nilai-nilai adab dan akhlak mulia sebelum mengajarkan ilmu yang lebih mendalam. Adab kepada Allah Ta’ala, Rasul-Nya, orang tua, guru, serta sesama manusia adalah fondasi penting yang harus ditanamkan sejak dini. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad)

Ibu harus memastikan bahwa anak-anaknya mengerti pentingnya menghormati orang tua, berkata baik, menjauhi ghibah (menggunjing), dan menjaga lisan dari perkataan yang tidak bermanfaat. Ketika adab ini sudah tertanam kuat, ilmu yang mereka pelajari akan lebih bermanfaat dan menghantarkan mereka menjadi pribadi yang berakhlak Qurani.

Kesembilan, Menjaga Keikhlasan dan Harapan hanya kepada Allah

Keikhlasan adalah kunci utama dalam mendidik anak-anak. Seorang ibu Muslimah harus mendidik anak-anaknya dengan niat yang tulus karena mengharapkan ridha Allah ﷻ semata, bukan untuk kebanggaan duniawi. Allah Ta’ala berfirman,

Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya. Dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)’.” (QS. Al-An’am: 162-163)

Ibu yang ikhlas akan sabar membimbing anak-anaknya meskipun menghadapi berbagai tantangan. Ia menggantungkan usahanya pada Allah Ta’ala, karena hanya Dia yang bisa memberi hidayah. Dengan keikhlasan, Allah akan memudahkan jalannya dalam mendidik anak menjadi generasi Qur’ani yang membawa berkah bagi keluarga.

Seorang Muslimah berperan besar dalam membentuk generasi Qurani. Dengan menanamkan nilai Al-Quran, memberi teladan yang baik, dan menciptakan lingkungan Islami, seorang ibu bisa membentuk anak yang cinta kepada Allah, berakhlak baik, dan taat kepada ajaran Islam.

Generasi seperti ini diharapkan bisa menjadi penerus yang memperjuangkan agama dan menebar kebaikan. Oleh karena itu, Muslimah harus memahami peran penting ini dan berusaha melahirkan generasi yang membawa cahaya Al-Quran di dunia.[]

Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
Khadijah
Indonesia
Khadijah
Khadijah