Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peran Orang Tua dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Ilustrasi

KESEHATAN mental anak merupakan pondasi penting dalam tumbuh kembang mereka. Tidak hanya berpengaruh pada prestasi akademik, tetapi juga pada kemampuan bersosialisasi, pengendalian emosi, dan pembentukan karakter. Dalam hal ini, peran orang tua sangat krusial, karena keluarga adalah lingkungan pertama dan utama yang membentuk kondisi psikologis anak.

Orang tua yang hadir secara emosional dapat menjadi penyangga utama dalam mencegah gangguan mental pada anak. Dukungan emosional, kasih sayang, dan komunikasi yang terbuka memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak untuk mengungkapkan perasaannya. Hal ini mengurangi risiko terjadinya stres, kecemasan, bahkan depresi pada usia dini.

Pola asuh yang penuh pengertian menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan mental anak. Orang tua yang memahami kebutuhan psikologis anak akan lebih bijak dalam merespon perilaku mereka. Misalnya, ketika anak mengalami tantrum atau kesedihan, respon penuh empati akan lebih berdampak positif dibandingkan dengan kemarahan atau hukuman keras.

Selain itu, orang tua perlu memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi. Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua dapat menyelesaikan konflik dengan tenang, mengekspresikan perasaan secara sehat, dan mencari solusi atas masalah tanpa meledak-ledak, anak akan meniru hal yang sama dalam kehidupannya.

Baca Juga: Mengenali Tanda-tanda Gangguan Mental pada Anak dan Remaja

Penting juga bagi orang tua untuk menciptakan suasana rumah yang harmonis dan suportif. Lingkungan rumah yang penuh konflik, tekanan, atau kekerasan verbal dan fisik dapat merusak kondisi psikologis anak. Sebaliknya, suasana yang positif dapat memperkuat ketahanan mental anak dalam menghadapi tantangan.

Keterlibatan aktif dalam kehidupan anak juga sangat berpengaruh. Melibatkan diri dalam aktivitas anak, baik itu belajar, bermain, atau sekadar berbincang ringan, membantu anak merasa dihargai dan diperhatikan. Ini akan meningkatkan harga diri anak dan mengurangi perasaan kesepian yang kerap menjadi akar masalah mental.

Orang tua juga perlu mendengarkan anak dengan serius. Ketika anak bercerita, meskipun hal sepele, berikan perhatian penuh. Hindari meremehkan perasaan anak. Tanggapan yang positif akan membentuk kepercayaan anak untuk terbuka dan merasa bahwa pendapat serta perasaannya berarti.

Menjaga rutinitas harian yang sehat juga menjadi tanggung jawab orang tua. Waktu tidur yang cukup, pola makan bergizi, dan aktivitas fisik yang teratur sangat berperan dalam menjaga kestabilan mental anak. Kurangnya tidur atau konsumsi makanan cepat saji berlebihan bisa berdampak buruk pada suasana hati dan konsentrasi anak.

Baca Juga: Pergaulan Sehat, Hidup Nyaman

Tidak kalah penting, orang tua perlu mengenali tanda-tanda awal gangguan mental pada anak. Perubahan perilaku drastis, menarik diri dari lingkungan, atau menurunnya minat terhadap hal-hal yang dulu disukai bisa menjadi sinyal yang perlu ditindaklanjuti. Deteksi dini memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efektif.

Komunikasi terbuka tentang kesehatan mental juga perlu dibangun sejak dini. Orang tua sebaiknya mengajarkan anak untuk memahami perasaannya, menamai emosinya, dan tahu cara menanganinya. Pendidikan emosional ini sangat penting untuk membangun kecerdasan emosional anak.

Di era digital, peran orang tua semakin menantang. Anak-anak kini terpapar konten media sosial dan internet yang dapat mempengaruhi persepsi diri dan kesehatan mental mereka. Orang tua perlu bijak dalam mengatur waktu layar anak serta menjadi teman diskusi terkait informasi yang mereka terima secara online.

Mendorong anak untuk bersosialisasi dan aktif dalam komunitas positif juga penting. Relasi yang sehat dengan teman sebaya dapat meningkatkan rasa percaya diri dan memperkaya pengalaman emosional anak. Orang tua bisa memfasilitasi ini dengan memberikan kesempatan untuk berinteraksi dalam kegiatan bermanfaat.

Baca Juga: Teman Sehat, Mental Kuat, Merajut Pergaulan yang Membahagiakan Jiwa

Tidak ada orang tua yang sempurna, namun upaya untuk terus belajar dan memperbaiki pola pengasuhan akan sangat berarti bagi kesehatan mental anak. Mengikuti seminar parenting, membaca buku, atau berkonsultasi dengan ahli bisa membantu orang tua lebih memahami cara terbaik mendampingi anak.

Akhirnya, menjaga kesehatan mental anak bukanlah tugas sesaat, melainkan proses panjang yang memerlukan kesabaran, perhatian, dan kasih sayang yang konsisten. Orang tua yang mampu menjadi teladan, pendengar, dan pendukung sejati akan meninggalkan jejak positif dalam kehidupan anak hingga dewasa kelak.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Rahasia Kesehatan Menurut Thibbun Nabawi, Panduan Hidup Sehat Ala Nabi

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Kolom
Kolom
MINA Preneur