Paris, 21 Dzulhijjah 1435 H/15 Oktober 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius mengatakan, Selasa, Perancis akan mengakui negara Palestina karena ini adalah hal yang “logis”, tetapi ia mengingatkan Paris hanya akan melakukan hal ini jika mereka mampu melakukan perdamaian.
“Tak perlu dikatakan, Perancis akan mengakui negara Palestina ketika saatnya tiba,” katanya. Kantor berita Kuwait, Kuna dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Rabu.
Perkataan Fabius muncul sebagai reaksi terhadap keputusan Parlemen Inggris dan beberapa negara Uni Eropa lainnya untuk memberikan pengakuan terhadap negara Palestinadan menjadi anggota penuh PBB.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Tahun lalu, Palestina diberikan “status negara non-anggota” di PBB.
Palestina juga telah diterima sebagai anggota penuh UNESCO, yang mendorong AS memotong pendanaan organisasi tersebut.
Fabius mengatakan di Parlemen, sebuah pengakuan harus mewakili tujuan perdamaian dan HAM. Prancis ingin menjadikan hal itu “berguna untuk perdamaian”, bukan hanya sikap “simbolik.”
Fabius memperingatkan, Perancis tidak ingin ikut-ikutan dalam isu pengakuan terhadap Palestina, tapi hal itu harus dilakukan untuk membantu memberikan kontribusi perdamaian abadi dan mengupayakan solusi permanen masalah Palestina. (T/P011/R03)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu