Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perancis dan Jerman Kecam Rencana Perluasan Pemukiman Yahudi

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 22 Februari 2020 - 07:37 WIB

Sabtu, 22 Februari 2020 - 07:37 WIB

17 Views

Permukiman Israel yang sedang dibangun terlihat di tanah Palestina, Yerusalem, pada 29 Desember 2016. Konstruksi permukiman oleh Israel berlanjut di Ramat Shlomo, sebuah permukiman Yahudi yang terletak di sebelah timur Yerusalem. (Daniel Bar On – Anadolu Agency)

Paris, MINA – Perancis dan Jerman pada Jumat (21/2) mengecam pengumuman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang akan memperluas pemukiman illegal Yahudi di Yerusalem Timur, dan mengatakan itu merupakan hambatan bagi solusi dua negara pada masa depan.

“Perluasan pemukiman ini secara langsung merusak terwujudnya solusi dua negara, Uni Eropa telah beberapa kali menegaskan sikap ini pada beberapa kesempatan,” kata Kementerian Luar Negeri Perancis dalam sebuah pernyataan, Jumat (21/2). Times of Israel melaporkan.

“Semua bentuk aktivitas itu bertentangan dengan hukum internasional dan menantang solusi dua negara di lapangan. Perancis mendesak Pemerintah Israel untuk mempertimbangkan kembali keputusan-keputusan ini dan untuk menahan diri dari tindakan sepihak,” bunyi pernyataan itu.

Sementara Jerman mengatakan “sangat prihatin” dengan pengumuman itu, dengan mengatakan pembangunan itu akan “merusak prospek negara Palestina yang hidup dan berdampingan atas dasar solusi dua negara yang dinegosiasikan.”

Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan

Sebelumnya, Netanyahu mengumumkan pada Kamis (20/2), 3.000 rumah akan dibangun untuk penduduk Yahudi di Givat Hamatos di samping 2.200 unit rumah untuk orang Yahudi di lingkungan Har Homa.

Rencana pembangunan di Givat Hamatos pertama kali diajukan pada tahun 2012, mendapat kecaman luas di masyarakat internasional atas pemutusan hubungan dengan lingkungan Palestina di Beit Safafa dan Sharafat dari Tepi Barat.

Netanyahu semakin arogan setelah mendapat dukungan kuat Presiden AS Donald Trump melalui pengumuman rancangan Kesepakatan Abad Ini yang sangat berpihak pada pendudukan Israel. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Internasional
Eropa
Internasional
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia