New York, MINA – Duta Besar Perancis untuk PBB Francois Delattre mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang terlibat dalam perdagangan budak pengungsi dan migran Afrika di Libya.
“Perancis mengusulkan untuk membantu komite sanksi … dalam mengidentifikasi individu dan entitas yang bertanggung jawab atas perdagangan manusia melalui wilayah Libya,” katanya kepada DK PBB pada hari Selasa di New York. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Desakan Delattre terjadi saat perdagangan manusia di Libya menjadi topik hangat sejak penyelidikan media CNN menghasilkan rekaman orang-orang Afrika Barat yang dijual di pasar budak pada bulan November.
Sebuah program sanksi dibentuk pada tahun 2011 saat invasi militer dukungan Amerika Serikat di Libya menggulingkan pemimpin lama Muammar Gaddafi.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Menurut Perancis, program itu memungkinkan DK PBB untuk menempatkan sanksi pada individu dan entitas yang terlibat melakukan pelanggaran hak asasi manusia berat terhadap manusia di Libya. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu