Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perancis Jamin Bantuan Senjata Saudi Sampai ke Militer Lebanon

Rudi Hendrik - Senin, 29 Februari 2016 - 18:03 WIB

Senin, 29 Februari 2016 - 18:03 WIB

336 Views

Militer Lebanon. (Foto: dok. The Iran Project)

LEBANON.jpg" alt="Militer Lebanon. (Foto: dok. The Iran Project)" width="568" height="403" /> Militer Lebanon. (Foto: dok. The Iran Project)

Beirut, 21 Jumadil Awwal 1437/29 Februari 2016 (MINA) – Perancis menyatakan menjamin bantuan hibah senjata Arab Saudi akan sampai kepada militer Lebanon dan tidak akan jatuh kepada kelompok bersenjata Hizbullah.

Harian Al-Joumhouria melaporkan pada Senin (29/2), Pemerintah Perancis bersikeras menghidupkan kembali bantuan hibah $ 3 miliar Arab Saudi kepada tentara Lebanon, meskipun Pemerintah Riyadh memutuskan memotong bantuan itu. Demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pekan lalu, Pemerintah Arab Saudi menegaskan bahwa pihaknya telah menghentikan semua bantuan militer ke Lebanon.

Telah ditawarkan bantuan senilai $ 4 miliar untuk melengkapi dan mendukung tentara dan pasukan keamanan Lebanon.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Salah satu penawaran dari Arab Saudi senilai $ 3 miliar dan Perancis menjadi penyedia senjata dan peralatan untuk tentara Lebanon.

Al-Joumhouria memberitakan, Paris telah memberi jaminan kepada Riyadh bahwa senjata tidak akan jatuh kepada Hizbullah.

Pada April tahun lalu, Lebanon menerima pengiriman pertama dari $ 3 milyar senjata Perancis untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dalam memerangi ancaman teror, khususnya di sepanjang perbatasan timur laut.

Pemotongan bantuan Arab Saudi diikuti oleh himbauan Pemerintah Riyadh dan negara-negara Teluk lainnya kepada warga negaranya agar tidak melakukan perjalanan ke Lebanon untuk alasan keamanan dan memerintahkan orang-orang yang tinggal di sana untuk meninggalkan Lebanon.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Langkah ini memicu kekhawatiran terjadinya deportasi warga Lebanon yang berada di negara-negara Teluk.

Al-Joumhouria mengungkapkan, Amerika Serikat, Perancis dan Kanada telah melakukan kontak dengan Pemerintah Riyadh atas masalah itu, karena banyak warga Lebanon yang bekerja di negara-negara Teluk. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Internasional
Internasional