Mechref, MINA – Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian yang berkunjung ke Mechref, Lebanon, berjanji akan memberikan bantuan keuangan sebesar 11 juta Euro (17 juta dolar AS) kepada sekolah-sekolah di Lebanon yang sedang berjuang di bawah tekanan krisis ekonomi.
Bantuan Perancis tersebut akan masuk ke jaringan lebih dari 50 sekolah Perancis dan Francophone, demikian dikutip dari Arab News, Jumat (24/7).
Le Drian mengatakan, Perancis tidak akan membiarkan pemuda Lebanon sendirian menghadapi krisis yang telah memukul sektor pendidikan dengan keras.
Sekolah-sekolah di Lebanon menghadapi risiko penutupan karena terpaksa membiarkan beberapa guru dan administrator pergi dan berhenti.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Para orang tua berjuang untuk membayar uang sekolah swasta dan mendaftarkan anak-anaknya ke sekolahan umum yang sudah terlalu padat.
Krisis ekonomi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan di Lebanon. Sejak tahun lalu, pengangguran meningkat dan kemiskinan semakin dalam, karena mata uang asing yang anjlok lebih dari 80 persen dari nilai sebelumnya.
Le Drian mengatakan, Perancis hanya bisa membantu Lebanon menghadapi krisis jika para pejabat Lebanon melakukan bagian mereka melakukan langkah-langkah perbaikan yang sangat dibutuhkan.
Dalam pesan itu, Le Drian mendesak para pejabat Lebanon untuk melakukan audit terhadap bank sentral negara tersebut, mereformasi sektor listrik yang bengkak dan mempertahankan peradilan yang independen.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Ia juga mengatakan, Lebanon berada dalam daftar negara-negara prioritas Perancis dalam bantuan kemanusiaan dan Perancis sudah menyumbang 58 juta dolar kepada Lebanon untuk sektor perawatan kesehatan dalam menghadapi virus corona (Covid-19).
Menurutnya, satu-satunya jalan Lebanon keluar dari krisis keuangan dan ekonomi adalah dengan mengamankan program Dana Moneter Internasional dengan bantuan Perancis.
Lebanon menjadi [erhatian Perancis sebagai pijakan terakhir masa lalu kolonialnya di Timur Tengah. Banyak orang di Lebanon melihat Perancis sebagai “ibu yang berbelas kasih” di negara itu. Pendudukan Perancis di negara itu dari tahun 1920 hingga 1943. (T/SRT/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB