Paris, MINA – Presiden Perancis, Kanselir Jerman dan Pesiden Amerika Serikat pada Ahad (12/1) bersama-sama mendesak Iran untuk kembali mematuhi sepenuhnya perjanjian nuklir 2015 dan menahan diri dari serangan lebih lanjut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Presiden Perancis Emmanuel Macron, mereka juga mengatakan akan tetap berkomitmen pada Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
“Kami mendesak Iran untuk membalikkan semua tindakan yang tidak konsisten dengan perjanjian dan untuk kembali ke kepatuhan penuh,” kata mereka, demikian Anadolu Agency melaporkan dikutip MINA.
Pernyataan itu muncul setelah muncul laporan bahwa Iran memulai kembali kegiatan pengayaan uranium.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Kami menyerukan Iran untuk menahan diri dari tindakan kekerasan lebih lanjut atau proliferasi, dan kami tetap siap untuk terlibat dengan Iran dalam agenda ini untuk menjaga stabilitas kawasan,” tambah mereka.
Ketegangan di kawasan itu meningkat sejak AS membunuh Qassem Soleimani, kepala Pasukan Quds dari Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan orang paling kuat kedua di negara itu, dalam serangan drone di dekat Bandara Internasional Baghdad awal bulan ini.
Iran membalas dengan menembakkan puluhan rudal balistik ke pangkalan-pangkalan Irak yang menampung pasukan AS.
Ketiga negara juga mengatakan peristiwa baru-baru ini menyoroti peran destabilisasi Iran di wilayah tersebut.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mereka mencatat bahwa komitmen mereka terhadap keamanan sekutu dan mitra mereka di kawasan itu tidak tergoyahkan.
“Kami menegaskan kembali kesiapan kami untuk melanjutkan keterlibatan kami untuk de-eskalasi dan stabilitas di kawasan itu,” tambah mereka. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon