Paris, 29 Dzulhijjah 1437/1 Oktober 2016 (MINA) – Pesawat perang Perancis pada Jumat (30/9) diluncurkan dari kapal induk Charles de Gaulle untuk memulai operasi terhadap kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di kota Mosul, Irak.
Seorang fotografer AFP yang melaporkan dari dek penerbangan mengatakan, delapan pesawat tempur lepas landas dari kapal induk di Mediterania timur. Namun, tidak ada rincian lebih lanjut tentang operasi tersebut.
Belum ada kejelasan, apakah jet Perancis melakukan serangan udara atau dalam misi pengintaian.
Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, operator berkontribusi dalam pasukan koalisi, tetapi ofensif terhadap Mosul belum dimulai. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Ini bukan awal pertempuran untuk Mosul. Ini adalah kelanjutan dari operasi dukungan bahwa kami menyediakan untuk koalisi,” katanya dalam kunjungan ke Perancis barat. “Sebuah operasi besar akan segera dilancarkan, tapi tidak hari ini.”
Kapal induk Charles de Gaulle adalah misi ketiga Perancis sejak Februari 2015 untuk mendukung pertempuran koalisi pimpinan AS melawan ISIS di Irak dan Suriah.
Presiden Prancis Francois Hollande pada Juli lalu mengumumkan bahwa Charles de Gaulle yang membawa 24 jet Rafale akan dikirim kembali ke kawasan untuk serangan bom pada target ISIS.
ISIS merebut kota Mosul bersama dengan daerah lainnya di Irak pada Juni 2014. Namun pasukan Irak telah menyiapkan serangan untuk merebut kembali kota terbesar kedua itu dengan bantuan serangan udara dan dukungan artileri dari pasukan koalisi.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Pada Rabu (28/9), AS mengumumkan akan mengirim 600 tentara tambahan ke Irak untuk membantu upaya pemerintah Baghdad merebut kembali Mosul dari ISIS. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata