PERANCIS TIDAK LAKUKAN SERANGAN UDARA DI SURIAH

Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius. (Foto: AA)
Menteri Luar Negeri Laurent Fabius. (Foto: AA)

Paris, 27 Dzulqa’dah 1436/11 September 2015 (MINA) – Perancis belum memutuskan untuk melakukan serangan udara terhadap kelompok Islamic State (ISIS/Daesh) di dan akan membatasi operasi pengintaian udaranya.

“Kami memiliki kepastian bahwa ISIS di wilayah Suriah dapat mengancam Perancis, dan karenanya, atas nama membela diri, kami melakukan pengintaian,” kata Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius dalam siaran BFMTV Perancis, Jumat (11/9).

Dia menambahkan, tidak akan ada serangan udara dalam waktu dekat setelah melakukan dua operasi pengintaian udara sejak Selasa, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Tentang kehadiran pasukan di Suriah, Fabius mengatakan, Perancis “prihatin” tentang laporan yang menyebutkan Rusia telah meningkatkan aset militernya di Suriah.

Fabius mengungkapkan, timpalannya dari Rusia Sergey Lavrov telah membantah laporan itu, tapi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry menyatakan laporan itu benar.

“Jika mereka mengirim (tentara) untuk mempertahankan basis di Tartus, mengapa tidak, karena Anda tahu Rusia memiliki basis di Tartus. Tapi jika untuk terlibat dalam serangan, terhadap siapa?” tambahnya.

Rusia memiliki fasilitas angkatan laut di kota Tartus, sebuah kota Suriah di pantai laut Mediterania.

Fabius mengatakan, ia akan membahas berita itu dengan Lavrov pada Sabtu selama pertemuan Menteri Luar Negeri Rusia, Jerman, Prancis dan Ukraina, di Berlin. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0