PERANCIS USULKAN RESOLUSI PBB HENTIKAN KEKERASAN BURUNDI

Kekerasan di Burundi, negara miskin kaya konflik di Afrika Timur. (Foto: EPA)
Kekerasan di , negara miskin kaya konflik di Afrika Timur. (Foto: EPA)

New York, 28 Muharram 1437/10 November 2015 (MINA) – mengajukan rancangan resolusi ke Dewan Keamanan PBB yang bertujuan menghentikan wabah kekerasan di Burundi, negara miskin di Afrika Timur.

Namun Menteri Luar Negeri Burundi Alain Aime Nyamitwe menolak langkah itu dan mengumumkan bahwa “negara dalam keadaan tenang”.

“Meningkatnya kekerasan di Burundi telah mencapai tahap yang sangat mengkhawatirkan, mungkin titik kritis,” kata Wakil Duta Besar Perancis Alexis Lamek kepada wartawan, Senin (9/11).

“Kita harus menghadapi kenyataan. Jika kita membiarkan ketegangan meningkat tanpa melakukan apa-apa, seluruh negeri bisa meledak,” Lamek memperingatkan, Al Jazeera melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Burundi telah diguncang kekerasan sejak Presiden Pierre Nkurunziza mengeluarkan aturan kontroversial untuk memperpanjang masa jabatannya ketiga kalinya pada bulan April, di mana lebih 210.000 orang melarikan diri dari negara itu.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Raad Al-Hussein mengatakan kepada DK PBB, setidaknya 240 orang telah tewas sejak itu, dengan mayat dibuang di jalan-jalan, hampir setiap malam.

Perang saudara Burundi 1993-2006 telah menewaskan 300.000 orang ketika pemberontak dari mayoritas etnis Hutu bentrok dengan tentara yang didominasi oleh minoritas etnis Tutsi.

Pada Senin, dua orang tewas dan seorang polisi terluka dalam pertempuran senjata di Bujumbura, hanya beberapa hari setelah seorang karyawan PBB, termasuk di antara sembilan orang, tewas di sebuah bar oleh orang-orang bersenjata berseragam polisi.

DK PBB kemungkinan akan memilih rancangan resolusi  dalam beberapa hari mendatang. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0