Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang Dua Tahun, Pelanggaran terhadap Anak di Sudan Naik 1.000 Persen

Rudi Hendrik Editor : Ali Farkhan Tsani - 28 detik yang lalu

28 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: anak-anak Sudan. (Foto: UNICEF)

Jenewa, MINA – Jumlah pelanggaran berat terhadap anak-anak di Sudan, mulai dari pembunuhan hingga penculikan, telah meningkat hingga 1.000 persen setelah dua tahun perang saudara, kata UNICEF pada Senin (14/5).

Badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa insiden semacam itu — yang juga mencakup mutilasi dan serangan terhadap sekolah dan rumah sakit — sebelumnya terbatas pada beberapa wilayah.

Namun, sifat konflik yang sedang berlangsung antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara Sudan telah mengakibatkan penyebarannya ke wilayah yang lebih jauh.

“Dua tahun kekerasan dan pengungsian telah menghancurkan kehidupan jutaan anak di seluruh Sudan,” kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Tiongkok Serukan Kesepakatan Baru dengan Iran Berdasarkan JCPOA

“Jumlah pelanggaran berat terhadap anak-anak telah melonjak hingga 1.000 persen dalam dua tahun,” kata pernyataan itu.

Misalnya, jumlah anak yang terbunuh atau terluka meningkat drastis dari 150 kasus terverifikasi pada tahun 2022 menjadi sekitar 2.776 pada tahun 2023 dan 2024, menurut angka yang diberikan kepada AFP oleh UNICEF, yang kemungkinan merupakan angka yang lebih rendah.

Serangan terhadap sekolah dan rumah sakit juga meningkat dari 33 kasus terverifikasi pada tahun 2022 menjadi sekitar 181 selama dua tahun sebelumnya.

Lebih jauh, jumlah anak yang membutuhkan bantuan kemanusiaan meningkat dua kali lipat dalam dua tahun, dari 7,8 juta pada awal tahun 2023 menjadi lebih dari 15 juta saat ini, kata UNICEF.

Baca Juga: Brazil Umumkan Perdagangan Bebas dengan Otoritas Palestina

Sudan adalah krisis kemanusiaan terbesar di dunia saat ini, tetapi tidak menarik perhatian dunia,” kata Russell, seraya menambahkan “kita tidak dapat meninggalkan anak-anak Sudan.” []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Mahasiswa Palestina di Universitas Columbia Ditahan oleh AS

Rekomendasi untuk Anda