Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang Iran-Israel Picu Kekhawatiran Stabilitas Pasokan Minyak Global

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - 25 detik yang lalu

25 detik yang lalu

0 Views

Peluncuran rudal Khaibar Iran. (Gambar: @SprinterObserve / X)

Jakarta, MINA – Konflik bersenjata antara Iran dan Israel yang terus memanas memicu kekhawatiran global terhadap stabilitas pasokan minyak dunia. Sebagai salah satu produsen dan pengekspor minyak terbesar, Iran memiliki peran strategis dalam menjaga kelancaran distribusi energi global, khususnya melalui Selat Hormuz, jalur utama logistik minyak dunia.

Pakar Ekonomi Internasional Universitas Airlangga, Rossanto Dwi Handoyo menegaskan bahwa perang ini berpotensi menyebabkan gangguan serius pada pasokan minyak global. Dalam sebuah wawancara pada Jumat (20/6), Rossanto menjelaskan bahwa Iran, yang rata-rata mengekspor 2,5 juta barel minyak per hari, merupakan pemain kunci dalam pasar energi dunia.

“Sudah hampir sesepekan harga minyak global naik sekitar 10 persen, kini mendekati 76 dolar AS per barel. Peningkatan ini disebabkan oleh eskalasi konflik antara Iran dan Israel,” ungkap Rossanto.

Ia juga menyoroti kemungkinan ditutupnya Selat Hormuz jika perang berlanjut. Jalur ini menghubungkan pengiriman minyak dari kawasan Asia Barat ke Eropa, dan penutupannya dapat mengakibatkan terhentinya perdagangan minyak lintas benua.

Baca Juga: Taklim Muslimat dan Launching Buku Imaam Yakhsyallah ‘Tafsir Surah Adh-Dhuha Sampai An-Nas’ Terus Bersemangat Dukung Perjuangan Palestina

“Jika Selat Hormuz ditutup, logistik minyak bumi dari Asia ke Eropa otomatis terhenti. Biaya logistik diperkirakan naik hingga dua atau tiga kali lipat, yang pada akhirnya memengaruhi rantai pasok dunia,” jelas Rossanto.

Selain berdampak pada harga minyak, situasi ini juga memicu kekhawatiran akan inflasi global. Dengan meningkatnya biaya produksi akibat lonjakan harga minyak, kenaikan harga barang dan jasa di berbagai negara menjadi tak terelakkan.

Rossanto mengingatkan bahwa ketidakstabilan ini akan membawa dampak besar tidak hanya bagi negara-negara pengimpor minyak, tetapi juga bagi perekonomian global secara keseluruhan. Konflik ini, menurutnya, membutuhkan solusi diplomatik segera untuk mencegah dampak yang lebih luas pada pasar energi dan ekonomi dunia. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: 4 Pulau Nyaris Hilang, 40 Pemuda Dayah Bangun Masjid dan Website di Wilayah Strategis Aceh

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Timur Tengah
Internasional