Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perang Mematikan di Jalur Gaza Bawa Industri Pariwisata Israel Dalam Krisis

sri astuti - Selasa, 5 Maret 2024 - 09:49 WIB

Selasa, 5 Maret 2024 - 09:49 WIB

13 Views

Tel Aviv, MINA – Perang mematikan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza telah menjerumuskan industri pariwisata negara itu ke dalam krisis baru, yang mengakibatkan berkurangnya wisatawan secara drastis.

Tentara Israel melancarkan serangan destruktif di wilayah Palestina menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.

Setidaknya 30.534 warga Palestina telah terbunuh dan 71.920 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.

Ketika Tel Aviv terus menggempur Jalur Gaza untuk hari ke-150, banyak maskapai penerbangan telah menangguhkan penerbangan mereka ke Israel.

Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya

Anadolu melaporkan, berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik Israel, sekitar 180.000 wisatawan mengunjungi Israel pada Q4 tahun 2023, turun dari 930.000 wisatawan pada Q4 tahun 2022, yang menunjukkan penurunan sebesar 81,5%.

Ketika konflik Gaza pecah pada Oktober 2023, lebih dari 89.007 wisatawan mengunjungi Israel, turun 73% dari 333.005 pengunjung pada tahun sebelumnya.

Pada November, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Israel mencapai 38,003, turun dari 333,007 pada November 2022, dengan penurunan sebesar 78.5%.

Sebanyak 52,008 wisatawan mengunjungi Israel pada Desember 2023, turun dari 266,002 wisatawan pada Desember 2022, yang menunjukkan penurunan sebesar 80%.

Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang

Pada tahun 2023, sekitar 3 juta wisatawan mengunjungi Israel, turun dari 4,5 juta pada tahun 2019.

Pariwisata menyumbang sekitar 3% perekonomian Israel dan mempekerjakan sekitar 200.000 warga Israel secara langsung, menurut Kementerian Pariwisata.

Israel memperkirakan akan menerima 5,5 juta pengunjung pada tahun 2023, satu juta lebih banyak dari rekor sebelumnya yang dicapai pada tahun 2019.

Namun, Yossi Fattal, Direktur Kamar Penyelenggara Pariwisata Inbound di Israel, bulan lalu menyatakan keprihatinannya tentang dampak konflik Gaza terhadap industri pariwisata negara tersebut.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Fattal mengatakan kepada surat kabar Maariv bahwa 250 maskapai penerbangan beroperasi di Israel sebelum pecahnya konflik Gaza, namun hanya 45 perusahaan yang kini beroperasi, sehingga mengakibatkan isolasi yang sebanding dengan yang terjadi di Korea Utara.

“Hal ini menjadikan Israel salah satu negara paling terisolasi di dunia, dengan hanya 20% penerbangan dioperasikan oleh maskapai penerbangan selain El Al Israel,” katanya.

Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. (T/R7/RS3)

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda