Oleh Bahron Ansori, wartawan MINA
Amerika Serikat (AS) terus menyeru agar warganya meninggalkan Rusia di tengah mobilisasi perang yang kian menjadi. Perang Rusia-Ukraina kini memasuki hari ke-218, dan inilah beberapa perkembangan konflik dua negara tersebut, seperti dikutip dari Al Jazeera.
- Rusia siap secara resmi mencaplok bagian Ukraina setelah “referendum” di empat wilayah pendudukan yang membentuk sekitar 15 persen wilayah Ukraina untuk bergabung dengan Rusia. Pemerintah Ukraina mengutuk pemungutan suara tersebut.
- Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pencaplokan itu paling cepat Jumat. Di Lapangan Merah Moskow, berdiri sebuah panggung dengan layar video raksasa telah dipasang dengan papan iklan bertuliskan “Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson – Rusia!”
- Ketua majelis tinggi parlemen Rusia mengatakan akan mempertimbangkan penggabungan empat wilayah pada Selasa, tiga hari sebelum ulang tahun ke-70 Presiden Rusia Putin.
- Uni Eropa mengecam suara pencaplokan “ilegal” dan hasil referendum “palsu” mereka, dengan mengatakan itu adalah “pelanggaran lain terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina”.
- Amerika Serikat (AS) mengatakan, tidak akan mengakui wilayah yang dicaplok Rusia di seluruh Ukraina karena Gedung Putih mengatakan: “setiap aspek dari proses referendum ini telah direncanakan sebelumnya dan diatur oleh Kremlin” dan akan ditentang secara internasional.
- Warga yang melarikan diri ke daerah-daerah yang dikuasai Ukraina dalam beberapa hari terakhir telah menceritakan tentang orang-orang yang dipaksa untuk menandai surat suara di jalan oleh petugas yang berkeliaran di bawah todongan senjata. Namun, kementerian luar negeri Moskow mengatakan wilayah yang diduduki Rusia di Ukraina membuat “pilihan sadar dan bebas” untuk bergabung dengan Rusia atau tidak.
Mobilisasi
- Sekutu tradisional Moskow di Asia Tengah. Kazakhstan, merangkul orang-orang Rusia yang melarikan diri dari wajib militer (wamil) dan membantu puluhan ribu pria Rusia memasuki negara itu. Sejak 21 September lalu, hampir 100.000 orang Rusia telah memasuki Kazakhstan.
- Rusia telah mendirikan kantor rancangan di perlintasan perbatasan, kata kantor berita Rusia, karena antrean panjang orang Rusia yang mencoba melarikan diri akibat dipanggil untuk berperang di Ukraina, terus menutup jalan raya di luar negeri.
- AS telah mengulangi seruannya kepada warganya untuk “segera” meninggalkan Rusia setelah Moskow mengumumkan mobilisasi parsial.
Bertempur
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
- Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, Rusia perlu terus berjuang sampai menguasai semua wilayah Donetsk timur. Sekitar 40 persen masih di bawah kendali Ukraina dan tempat terjadinya beberapa pertempuran terberat dalam perang tersebut.
- Angkatan bersenjata Ukraina melakukan serangan terhadap pasukan Rusia di empat daerah dekat kota Kherson sebagai bagian dari serangan balasan mereka, sementara pesawat mengenai enam sasaran.
- Amerika Serikat sedang mempersiapkan paket senjata baru senilai $1,1 miliar untuk Ukraina yang akan segera diumumkan.
Kebocoran gas
- Penjaga pantai Swedia menemukan kebocoran gas keempat pada pipa Nord Stream yang rusak pekan ini, kata seorang juru bicara kepada surat kabar Svenska Dagbladet.
- Uni Eropa menjanjikan tanggapan “kuat” terhadap gangguan yang disengaja terhadap infrastruktur energinya setelah mengatakan bahwa mereka mencurigai adanya sabotase di balik kebocoran gas.
- Gas bocor menggelegak di Laut Baltik pada hari keempat setelah dugaan ledakan merobek pipa bawah laut yang dibangun oleh Rusia dan mitra Eropanya. Pipa Nord Stream 1, yang pernah menjadi jalur utama gas Rusia ke Jerman, sudah ditutup tetapi sekarang tidak dapat dibuka kembali dengan mudah.
- Rusia meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB setelah pejabat Eropa mengatakan kebocoran pada pipa gas utama yang mengalir dari Rusia ke Eropa adalah akibat “sabotase”.
- Denmark mengatakan lebih dari setengah gas di jalur pipa Nord Stream di Laut Baltik telah bocor ke atmosfer.
- Rusia mempertanyakan apakah AS menyebabkan kebocoran pipa gas bawah laut di Eropa. Sementara, pejabat AS menanggapi tuduhan Rusia itu adalah konyol. (T/RS3/RI-1)
Sumber: Al Jazeera
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir