Warsawa, MINA – Setidaknya dua orang tewas pada Selasa (15/11) dalam dugaan serangan rudal di Polandia timur, tidak jauh dari perbatasan Ukraina, memancing anggota NATO cepat bereaksi.
Laporan awal dari media Polandia menggambarkannya sebagai ledakan.
Dikutip dari Anadolu Agency, Radio Lublin Polandia melaporkan bahwa pejabat darurat dan pasukan tentara telah mencapai lokasi ledakan di desa Przewodow di distrik Lublin. Penyebab ledakan belum bisa dipastikan.
Ini diikuti oleh laporan dari media internasional yang mengutip seorang pejabat senior Amerika yang mengatakan bahwa rudal Rusia melintasi Polandia yang merupakan anggota NATO, menewaskan dua orang.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Tak lama setelah dugaan serangan rudal, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengadakan pertemuan tingkat tinggi segera setelah laporan ledakan mulai masuk, menurut juru bicara pemerintah Piotr Muller.
Juru bicara Pentagon Patrick Ryder mengatakan pada jumpa pers hari Selasa, mereka mengetahui laporan bahwa dua rudal Rusia menyerang lokasi “di dalam perbatasan Polandia atau Ukraina.”
“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa kami tidak memiliki informasi apa pun saat ini untuk menguatkan laporan tersebut dan sedang menyelidikinya lebih lanjut,” katanya.
Pentagon juga menggarisbawahi bahwa AS “akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO.”
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Kemudian, NATO mengatakan, aliansi sedang menyelidiki laporan dan berkoordinasi erat dengan sekutu Polandia.
Pernyataan pertama Uni Eropa tentang insiden tersebut datang dari Presiden Dewan Eropa Charles Michel, yang mengatakan, “Kami mendukung Polandia.”
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris juga mengatakan mereka sedang menyelidiki laporan tersebut dan berhubungan erat dengan sekutu.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, negaranya sedang memantau situasi “dengan cermat dan berhubungan dengan Polandia, sekutu NATO.” (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza