Perayaan Hari Nasional UEA ke-48 di Jakarta

(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Kedutaan Besar Uni Emirat Arab () untuk Indonesia merayakan UEA ke-48 yang jatuh pada 2 Desember 2019, di Jakarta, Senin (2/12).

Duta Besar (Dubes) UEA untuk Indonesia Mohammed Abdulla Al-Ghfeli dalam sambutannya mengatakan bahwa pada tanggal 2 Desember setiap tahunnya, pemerintah merefleksikan pencapaian negaranya dan apa yang perlu mereka capai di tahun mendatang.

“UEA bergerak mewujudkan visi di seluruh bidang pada tahun 2021, untuk menjadikan UEA sebagai negara terbaik di dunia pada hari nasionalnya yang ke-50,” kata Dubes Abdulla Al-Ghfeli.

Dalam perayaan Hari Nasional Uni Emirat Arab ke-48 turut hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, pejabat dab tokoh nasional, serta sejumlah duta besar negara-negara sahabat.

Dubes Abdulla Al-Ghfeli menjelaskan, tahun 2019 dinobatkan oleh UEA sebagai Tahun Toleransi. Saat ini warga UEA berasal dari 200 kewarganegaraan berbeda yang hidup dalam atmosfir keterbukaan, saling menghormati, dan hidup berdampingan berdasarkan prinsip toleransi.

Pada tahun yang sama, Paus Fransiskus berkunjung ke UEA bersama Syaikhul Al-Azhar Ahmad Al-Tayeb guna menandatangani dokumen “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama”.

Dokumen tersebut menegaskan tekad UEA untuk menanamkan semangat toleransi dalam masyarakat, membangun budaya keterbukaan dan dialog, dan menolak semua jenis diskriminasi berdasarkan agama, jenis kelamin, ras, warna kulit atau bahasa.

Selain itu, lanjut dia, UEA menaruh perhatian khusus bagi pemberdayaan kaum perempuan. Untuk diketahui, sepertiga dari Kabinet Pemerintahan UEA adalah perempuan. Selain itu, keterwakilan perempuan di Dewan Nasional Federal saat ini mencapai 50 persen.

Selain itu, kekuatan paspor UEA saat ini menempati posisi terkuat di dunia menurut Indeks Paspor Global. Ada 177 negara di dunia yang mengizinkan warga negara UEA masuk tanpa visa.

UEA terpilih menjadi tuan rumah Expo 2020, sebuah perhelatan terbesar dunia untuk memamerkan berbagai capaian manusia di seluruh bidang, yang diikuti oleh perwakilan perusahaan, organisasi, dan lembaga pendidikan yang berasal dari lebih lebih dari 200 negara, termasuk Indonesia.

Dubes Abdulla Al-Ghfeli juga menyatakan dalam kesempatan itu menyambut baik hubungan bilateral antara UEA dan Indonesia yang berakar pada prinsip kerja sama dan saling menghormati.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, mengatakan UEA bisa menjadi model bagi Indonesia dalam hal pengelolaan sumber daya manusia.

“Kita melihat dalam waktu 40 tahun, UEA berkembang dari ‘nothing‘ menjadi ‘something‘ bahkan ‘something much‘ menjadi sangat luar biasa, salah satunya karena me-manage negara dan memberdayakan SDM, ini yang menjadi model bukan hanya Indonesia tetapi seluruh dunia,” kata Tito saat memberikan sambutan mewakili Indonesia.

Dia juga mengucapkan selamat kepada UEA yang telah berhasil melakukan lompatan dalam 40 tahun terakhir.

“Kehadiran saya di sini juga ingin memberikan selamat kepada UEA, mereka telah berhasil melompat dalam waktu 40 tahun, mudah-mudahan kita juga bisa melompat lagi,” ujar Tito.

Pada 2 Desember 1971, Negara Uni Emirat Arab dibentuk. Uni Emirat Arab (UEA) adalah sebuah negara federasi dari tujuh emirat yang kaya akan minyak bumi. Tujuh emirat ini adalah: Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah dan Umm Al-Qaiwain. UEA adalah tempat bagi gedung tertinggi di dunia berada, yakni Menara Burj Khalifa.(L/R01/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.