IRAK.jpg" alt="" width="1920" height="1080" /> Peta Irak.
Baghdad, MINA – Pertempuran di perbatasan dengan Suriah ditetapkan sebagai pertempuran besar terakhir melawan kelompok Islamic State (ISIS) di Irak.
Seorang jenderal di koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang mendukung pasukan Irak mengatakannya pada Sabtu (7/10), Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Dalam memerangi ISIS, pasukan Irak dan sekutunya meraih kemenangan berturut-turut tahun ini di Mosul, Tal Afar hingga yang terakhir di Hawija.
Wakil Komandan Umum di Koalisi, Brigadir Jenderal Robert Sofge, mengatakan, pertempuran besar berikutnya dan yang terakhir akan terjadi di Lembah Sungai Efrat Tengah, di perbatasan Irak-Suriah.
Baca Juga: Pertama Kali Angkatan Laut Israel Serang Yaman
“Semua operasi akan mengarah ke arah itu, dan akan terjadi lebih cepat,” katanya.
Sofge mengatakan, ada sekitar 2.000 pejuang ISIS masih berada di daerah tersebut.
Brigadir Jenderal Andrew A. Croft, Komandan Angkatan Udara Koalisi, mengatakan, pasukan keamanan Irak telah berkumpul kembali dan bergerak cepat menuju pertempuran baru setelah kemenangan mereka di Mosul.
Di Suriah timur, ISIS juga mendapat tekanan hebat dalam menghadapi serangan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF ) pimpinan Kurdi yang juga didukung oleh Koalisi pimpinan AS.
Baca Juga: Pangeran MBS Desak Komunitas Internasional Hentikan Agresi Israel di Gaza
Selain SDF, ISIS juga diserang oleh pasukan pemerintah Suriah yang didukung oleh serangan udara Rusia. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hampir 140.000 Orang Masih Hilang di Suriah