Rafah, 9 Muharam 1436/2 November 2014 (MINA) – Pemerintah Mesir masih memberlakukan penutupan perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza memasuki hari ke-8 berturut-turut, kata Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan perbatasan Rafah tetap ditutup bagi warga Palestina yang hendak menyebrang ke luar Gaza, Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Kementerian Palestina juga memperingatkan penutupan yang dilakukan intelijen Mesir akan “memperburuk penderitaan ribuan pasien dan mahasiswa Gaza” yang hendak keluar mencari bantuan medis dan pelajar.
Pemerintah Mesir menutup Rafah pekan lalu setelah serangan mematikan di sebuah pos pemeriksaan militer di utara Semenanjung Sinai yang menewaskan sedikitnya 31 tentara dan melukai puluhan lainnya.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Mesir telah menutup Rafah secara total yang menghubungkan dengan Jalur Gaza yang diblokade sejak penggulingan Muhamad Mursi yang merupakan presiden demokrasi pertama Mesir.
Penutupan persimpangan tersebut sejak Mursi digulingkan telah membuat hidup sekitar 1,9 juta warga Gaza dalam kondisi yang serba sulit, menyusul pengepungan Gaza tidak hanya dari perbatasan saja melainkan juga dari udara dan batas melaut para nelayan sejak 2007.(T/R04)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata