PERCEPAT KUNJUNGI AS, JOKOWI SEGERA TINJAU LOKASI KEBAKARAN DI SUMATERA

Kebakaran hutan di Sumatera. (dok. Google)
Kebakaran hutan di Sumatera. (dok. Google)

Jakarta, 15 Muharram 1437/28 Oktober 2015 (MINA) – Setelah mempercepat kunjungan ke Amerika Serikat (), Presiden , Ir. Joko Widodo () pada Kamis (29/10) besok dijadwalkan mengunjungi beberapa tempat di Sumatera yang menjadi pusat titik api untuk meninjau kondisi di wilayah itu.

“Besok, pak Jokowi akan ke Palembang untuk meninjau pusat titik api usai kunjungannya ke AS. Kenapa ke Palembang? Karena memang tempat itu yang saat ini bisa didarati,” kata Pramono Anung dalam sebuah pernyataannya yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Rabu (28/10) siang.

Rencananya, kata Pramono, dari Palembang, Presiden Jokowi akan meninjau beberapa pusat titik api yang ada di Sumatera setelah melakukan pertemuan dengan beberapa petugas penanganan kebakaran pada pagi harinya. “Konsenterasi penanganan asap yang paling utama memang sebagian di Sumatera dan Kalimantan,” katanya.

Kabut Asap

Seperti diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, kabut asap menyelimuti sebagian wilayah Indonesia hingga ke negara-negara tetangga yang dipicu akibat kebakaran hutan di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan. Hal itu diperparah dengan curah hujan di wilayah Indonesia minim.

“Seiring makin keringnya musim kemarau, maka hotspot kebakaran hutan dan lahan juga masih belum dapat dimatikan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Ahad (25/10) lalu, Antaranews melaporkan.

Dia menambahkan, berdasarkan pantauan Satelit Terra Aqua pada Ahad pukul 07.00 WIB di Sumatera terdapat 1.085 titik. Titik api dimaksud berasal dari wilayah Jambi sebanyak 108 titik, Kepulauan Riau 10 titik, Riau 57 titik, Sumatera Selatan 871 titik, Lampung 39 titik. “Sedangkan di Kalimantan, satelit menangkap ada 212 titik api atau hotspot,” ujarnya.

Titik api dimaksud berada di Kalimantan Barat sebanyak 36 titik, Kalimantan Selatan 11 titik, Kalimantan Tengah 156 titik dan Kalimantan Timur sembilan titik. Bahkan, BNPB menduga bahwa jumlah titik api di Kalimantan bisa saja berjumlah lebih banyak daripada yang ditampilkan oleh citra satelit.

“Hotspot di Kalimantan ini kemungkinan lebih banyak karena sensor satelit tidak mampu menembus pekatnya asap di Kalimantan Tengah,” katanya.

Dia menambahkan, upaya pemadaman terus dilakukan baik melalui operasi udara maupun operasi darat. “Sejumlah instansi terkait, juga terlibat langsung dalam operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan,” pungkasnya. (L/P011/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0