Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perdana Menteri India Telepon Imran Khan untuk Perdamaian Asia Selatan

Rudi Hendrik - Selasa, 31 Juli 2018 - 06:34 WIB

Selasa, 31 Juli 2018 - 06:34 WIB

0 Views

Perdana Menteri India Narendra Modi (kiri) dan calon Perdana Menteri Pakistan Imran Khan (kanan). (Foto: GK)

New Delhi, MINA – Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara dengan mantan pemain kriket Pakistan Imran Khan, yang Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpinannya tampil sebagai partai terbesar dalam pemilihan umum pekan lalu.

Dalam sambungan telepon hari Senin (30/7) itu, Modi menyerukan perdamaian dan pembangunan di kawasan Asia Selatan.

“Perdana Menteri berbicara kepada Imran Khan, Ketua Partai Tehreek-e-Insaf Pakistan dan mengucapkan selamat,” kata Kementerian Urusan Luar Negeri India dalam sebuah pernyataan, demikian Greater Kashmir melaporkan.

“Perdana Menteri menyatakan harapan bahwa demokrasi akan berakar lebih dalam di Pakistan,” kata pernyataan itu dan menambahkan, Modi “juga menegaskan kembali visinya tentang perdamaian dan pembangunan di seluruh kawasan.”

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

Sebelumnya, setelah PTI muncul sebagai partai tunggal terbesar dalam pemilu Pakistan dan Imran Khan akan menjadi Perdana Menteri Pakistan yang baru, Pemerintah New Delhi, menurut laporan media, telah meningkatkan kontak dengan partainya.

Pada hari Sabtu (29/7), New Delhi memberikan reaksi pertamanya terhadap pemilu di Pakistan dengan mengatakan, mereka berharap pemerintah baru akan “bekerja secara konstruktif” untuk mengakhiri militansi di Asia Selatan.

“Kami berharap bahwa pemerintah baru Pakistan akan bekerja secara konstruktif untuk membangun Asia Tenggara yang aman, stabil, aman, dan berkembang bebas dari teror dan kekerasan,” kata Kementerian Urusan Luar Negeri India mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Imran Khan mengatakan bahwa dia akan mengambil sumpah sebagai Perdana Menteri pada 11 Agustus, media melaporkan, Senin.

Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat

Meskipun PTI telah muncul sebagai partai tunggal terbesar di Majelis Nasional dalam pemilu 25 Juli, tetapi tetap kekurangan jumlah kursi untuk membentuk pemerintahannya secara mandiri. (T/RI-1/RS2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait

Rekomendasi untuk Anda