Ankara, (MINA) – Perdana Menteri Irak Haidar al Abadi tiba di ibukota Turki Ankara, pada Rabu (25/10) di tengah ketegangan antara pemerintah pusat Irak dan Pemerintah Daerah Kurdi Irak utara (KRG).
Haidar al Abadi akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Binali Yildirim.
Para pemimpin kemungkinan akan mendiskusikan cara untuk meningkatkan kerja sama dalam rangka memberikan kontribusi terhadap perdamaian, stabilitas, dan keamanan regional. Sebagaimana World Bulletin melaporkan dikutip Miraj News Agency (MINA), Rabu (25/10).
Topik lain yang diharapkan masuk dalam agenda adalah kemajuan setelah referendum tidak resmi yang berbasiskan KRG dan langkah-langkah yang dapat diambil bersamaan dalam hal ini.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Pada 25 September, daerah yang dikendalikan KRG dan beberapa wilayah yang disengketakan di negara tersebut memberikan suara untuk mengumumkan kemerdekaan dari negara Irak atau tidak.
Menurut hasil jajak pendapat yang diumumkan oleh KRG, hampir 93 persen dari mereka yang memberikan suara untuk memilih kemerdekaan.
Referendum tidak sah menghadapi oposisi tajam dari sebagian besar aktor regional dan internasional (termasuk Amerika Serikat, Turki dan Iran) yang memperingatkan jajak pendapat tersebut akan mengalihkan perhatian dari perang Irak melawan terorisme dan selanjutnya mengguncang kawasan tersebut.
Pada Rabu, KRG mengusulkan untuk membekukan referendum ilegal dan menghentikan operasi militer. (T/R03/RS3)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Miraj News Agency (MINA)