Tel Aviv, 22 Ramadhan 1434/30 Juli 2013 (MINA) – Kabinet Israel memberikan suara dukungan atasa usulan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu untuk melepaskan 104 tahanan kelas berat, pada Ahad (28/7). Langkah tersebut berharap dapat membuka jalan bagi kebangkitan kembali perundingan perdamaian.
Para kabinet mengadakan pertemuan mingguan untuk membahas usulan pembebasan para tahanan Palestina, dalam pertemuan itu tiga belas menteri mendukung, tujuh suara menentang dan dua abstain, kata seorang pejabat pemerintah.
Sementara kabinet memutuskan sepakat untuk membebaskan para tahanan Palestina, dan nasib tahanan Arab-Israel diabaikan. Pemungutan suara pembebasan tahanan Palestina dan tahanan Arab-Israel akan dilakukan secara terpisah.
Perdana Menteri menyatakan bahwa komite menteri khusus akan memimpin langsung menentukan tahanan Arab-Israel yag akan dibebaskan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sebagian besar para tahanan yang dibebaskan yaitu para tahanan yang telah mendekam di penjara selama lebih dari 20 tahun, penangkapan ketika mulai setelah perjanjian Oslo pada 1993, pembebasan mereka merupakan bagian kesepakatan yang diatur oleh Jhon Kerry dalam upaya membawa kedua belah pihak mencapai ke meja perundingan.
Para tahanan akan dibebaskan dalam empat tahap selama sembilan bulan, dimulai satu bulan setelah dimulainya pembicaraan.
Yasser Arafat menyatakan “Tidak akan ada perdamaian sebelum semua tahanan Palestina dibebaskan.” Menurut Hak Asasi Manusia (HAM) khusus Tahanan Palestina, Addameer menyatakan saat ini jumlah tahanan Palestina mencapai sekitar 4.979.
“Banyak tahanan yang berusia lebih dari 50 tahun menderita sakit dan mereka harus dikembalikan ke rumah mereka,” kata Qadura Fares, kepala klub Tahanan Palestina.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Dalam laporan terpisah, Wakil Menteri Pertahanan Israel menentang atsa usulan pembebasan para tahanan Palestina, “Hal itu merupakan kesalahan politik dan etika,” kata Danny Danon, ia menambahkan bahwa langkah tersebut akan membahayakan keamanan Negara. (T/P013/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel