Ramallah, MINA – Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai pelanggaran keterlaluan yang dilakukan terhadap perempuan Palestina di Hebron.
Hal ini mengacu pada penggeledahan paksa lima perempuan Palestina oleh tentara Pendudukan Israel selama serangan militer ke Hebron pada bulan Juli. Demikian dikutip dari WAFA, (5/9).
Menurut kontributor Haaretz, dua tentara wanita Israel bertopeng dengan senapan dan seekor anjing penyerang memaksa lima anggota perempuan dari sebuah keluarga Palestina untuk telanjang di kota Hebron, Tepi Barat pada bulan Juli. Para tentara mengancam akan melepaskan anjing tersebut jika perempuan tersebut tidak menurutinya, lapor Haaretz.
PM Shtayyeh menggambarkan tindakan Pendudukan Israel ini adalah tindakan memalukan yang mencerminkan rendahnya praktik pendudukan terhadap rakyat Palestina tanpa sedikit pun memperhatikan hukum dan peraturan internasional.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mengomentari apa yang diungkapkan oleh organisasi HAM Pendudukan Israel, Shtayyeh mengatakan, “Melanggar kesucian rumah kita dan merugikan perempuan kita adalah tindakan yang provokatif, tercela, dan mengerikan, yang hanya dilakukan oleh mereka yang tidak memiliki moral dan nilai-nilai kemanusiaan.
Shtayyeh menyerukan negara-negara di dunia untuk turut mengutuk pelanggaran mengerikan ini dan membawa para pelakunya ke pengadilan internasional.(T/kml/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon