Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perempuan Idaman Dalam Kacamata Islam

Widi Kusnadi - Rabu, 16 Desember 2020 - 17:27 WIB

Rabu, 16 Desember 2020 - 17:27 WIB

17 Views

Oleh: Siti Sa’adah Mahasiswa STAI Al Fatah Bogor, Reporter MINA

Setiap Perempuan dan laki- laki memiliki seseorang yang akan menjadi idaman dan kriteria dalam memilih pasangan. Masing-masing memiliki sudut pandang tersendiri, yang bisa saja berbeda.

Lalu, dilihat dari sisi manakah seorang perempuan itu bisa menjadi idaman atau kriteria yang harus dimiliki?

Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لاِرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا. فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.

Artinya: “Perempuan itu bisa dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, karena kemuliaan keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah yang beragama, karena kalau tidak niscaya engkau akan merugi.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Berdasar hadist tersebut, tak hanya memiliki paras wajah yang cantik, tentunya agama merupakan faktor utama yang dimiliki perempuan shalihat. Itulah yang akan menjadi idaman saat seorang Muslim mencari pasangan yang akan dijadikan istri untuk menyempurnakan separuh agamanya.

Selanjutnya adalah idaman yang terlihat dari sisi keturunannya atau keluarganya. Hal ini berkaitan dengan lingkungan keluarga sangat yang mempengaruhi pembentukan sebuah prilaku, terutama bagi seorang perempuan.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Seorang perempuan yang berasal dari keturunan atau keluarga yang baik, biasanya juga berasal dari lingkungan yang baik. Sama seperti lelaki, wanita juga lebih mudah dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik.

Lingkungan yang baik itu antara lain ditandai dengan tertutupnya aurat di antara mereka, sebagai tanda menjaga diri.

Ini sesuai dengan firman Allah:

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman:”Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung, (QS. An Nur Ayat 31).

Adapun upaya yang dapat ditempuh untuk menjadi perempuan idaman, yaitu:  perlunya semakin mendekatkan diri kepada Allah untuk memantaskan diri menjadi pribadi yang lebih baik dalam ketaatan dan keridhaan Allah Shubhanahu Wa Ta’ala.

Hal lainnya yaitu perlunya memiliki kepribadian yang baik, seperti bersikap ramah terhadap siapapun, tawakal, sabar, penuh cinta dan kasih sayang serta hormat kepada orang tua atau yang lebih tua.

Termasuk senantiasa memancarkan aura positif atau sinar kebaikan yang terdapat dalam diri kesholehan perempuan idaman tersebut.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Harapannya tentu perempuan yang baik akan mendapatkan laki-laki yang baik, seperti dalam firman Allah :

ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Artinya : Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). (QS. An-Nuur/24: 26).

Perempuan Muslimah dalam pandangan Islam juga memiliki perilaku yang salehah, yang taat kepada Allah dan memelihara diri. Ini sebagaimana Allah sebutkan di dalam Surat An-Nisa ayat 34:

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا

Artinya : Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS An-Nisa/4: 34).

Semoga kaum Muslimah dapat menjadi idaman terbaik sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya. (A/SH/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
MINA Health
Kolom
Kolom
Indonesia