Jakarta, MINA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengingatkan, keberadaan Taman Ismail Marzuki (TIM) tidak boleh dijadikan tempat mencari keuntungan pribadi.
Anies menyampaikan hal itu saat meresmikan Galeri Seni dan Annex Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM) di Selasar Galeri Seni TIM, Jakarta Pusat, Jumat malam (17/6).
“Tempat ini tidak boleh dijadikan sebagai tempat untuk mencari keuntungan, karena di sini bukan soal keuntungan,” katanya sebagaimana ditulis dalam akun medsos miliknya.
DKI Jakarta yang saat ini di bawah kepemimpinan Anies ingin Ibu Kota itu menjadi salah satu pusat kebudayaan dunia melalui TIM. Pembangunan revitalisasi TIM sudah dimulai sejak 2018 lalu.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Peresmian PKJ TIM berlangsung sekaligus dengan pembukaan Bulan Seni Rupa 2022. Dalam kesempatan itu, Anies turut membuka Pameran Koleksi dan Arsip Dewan Kesenian Jakarta.
“Pemerintah bertanggungjawab mengelola tempat tersebut untuk memajukan seni dan budaya,” tambahnya.
Menurut Anies, PKJTIM selalu menjadi tempat berkembangnya karya seni di Jakarta dan nasional. PKJTIM juga melahirkan seniman besar, seperti Sardono W. Kusumo, W.S. Rendra, Arifin, Farida Utoyo.
PKJ TIM diresmikan pada November 1968 silam di masa Gubernur Letjen. Marinir Ali Sadikin. Diberi nama Taman Ismail Marzuki, seniman besar asal Betawi yang juga pejuang kemerdekaan dan wartawan. (R/P2)
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Mi’raj News Agency (MINA)