PERGURUAN TINGGI DITUNTUT JADI AGEN PENGEMBANGAN BUDAYA

UNDIP
Foto bersama Seminar Nasional Tantangan Tinggi Kesehatan di Semarang. (Foto: dok. )

Semarang, 26 Safar 1437/8 Desember 2015 (MINA) – Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Kemenristek, Ali Ghufron Mukti mengatakan, dituntut menjadi agen pengembangan budaya.

“Perguruan tinggi sudah harus menjadi agen perubahan kebudayaan untuk membangun karakter masyarakat, seperti karakter sehat sehingga masyarakat lebih sadar bahwa mencegah lebih penting daripada mengobati,” kata Mukti dalam Seminar Nasional Tantangan Pendidikan Tinggi Kesehatan di Semarang.

Salah satu pembicara lainnya, Endang Laksminingsih Achadi mengatakan, gizi akan berdampak pada kualitas SDM dan harus melihat gizi sebagai faktor penggerak. Demikian laman resmi Universitas Diponegoro memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (8/12).

Dirjen Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono juga mengatakan, ada dua hal yang sedang menjadi prioritas pemerintah, yakni akses dan mutu kesehatan

“Untuk itu pemerintah memprioritaskan daerah perbatasan, terpencil dan tertinggal. Kementerian kesehatan fokus pada paradigma sehat. Untuk itu, kami sangat membutuhkan peran perguruan tinggi,” ujarnya. (T/P006/R05/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0