Bekasi, 12 Syawwal 1438/6 Juli 2017 (MINA) – Ketua Shuffah Al-Quran Abdullah bin Masud (SQABM) Dudin Shobaruddin mengatakan, perguruan tinggi yang berada di Lampung ini memiliki keunggulan studi yang dapat mencetak mahasiswa ahli dalam mengkaji Al-Quran.
Hal itu ia ungkapkan dalam acara Sosialisasi dan Rekrutmen Mahasiswa SQABM yang diselenggarakan di Masjid Baitul Muttaqien, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
“SQABM menjadi lembaga perguruan tinggi unggulan berbasis Al-Quran dan Sunnah dengan memanfaatkan teknologi dan informasi demi tegaknya Islam yang rahmatan lil alamin,” kata Dudin dalam sambutannya di Bekasi, Kamis (6/7).
Ia menambahkan, SQABM sendiri telah memiliki izin dari Kementerian Agama yang tertuang dalam SK Direktur Jenderal Pendidikan Islam (DIRJEN PENDIS) Kementerian Agama Republik Indonesia, No. 3373 tahun 2017.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Dudin mengatakan, saat ini ada dua program studi yakni Ulumul Quran dan Tafsir Al-Quran yang semuanya stara-1 (S1). Ia mengundang bagi siapa saja yang ingin menjadi cendekiawan muslim yang berkualitas dan ber-akhlakul karimah untuk segera mendaftar.
“Pembekalan nilai Al-Quran dan Sunnah akan diberikan dan tercermin dari setiap mata kuliah,” katanya.
Shuffah Al-Quran Abdullah bin Masud (SQABM) sendiri pada awalnya adalah berbasis online (daring) dengan tujuan setiap mahasiswa dari seluruh penjuru dunia dapat mengikuti kelas dengan mudah.
Namun saat ini baru kelas offline-nya saja yang telah memiliki izin dari Kementerian Agama, dan untuk ke depannya, kata Dudin, juga mudah-mudahan kelas online mendapat izin dan penyebaran dakwah Islam bisa semakin luas.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Untuk kompetensi kelulusan sendiri, sarjana dari SQABM bisa hafiz 30 juz, dan dapat menjadi mufassir, mengkaji syariat dari sumber aslinya, serta bisa mengambil istimbath hukum Islam. (L/R08/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak