Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan 58th ASEAN, Menlu RI Tegaskan Komitmen Kawasan Damai dan Berorientasi Masyarakat

sajadi Editor : Widi Kusnadi - 54 detik yang lalu

54 detik yang lalu

1 Views

Peringatan 58th ASEAN di Jakarta, Jumat (8/8/2025) (foto: Infomed Kemlu RI)
Peringatan 58th ASEAN di Jakarta, Jumat (8/8/2025) (foto: Infomed Kemlu RI)

Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI Sugiono menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong ASEAN menjadi kawasan yang damai, tangguh, inovatif, dan berorientasi pada masyarakat. Hal itu disampaikan saat mewakili Presiden RI Prabowo Subianto dalam peringatan 58 Tahun ASEAN (ASEAN Day) di Markas Besar ASEAN, Jakarta, Jumat (8/8).

Menlu Sugiono menekankan, perayaan ASEAN Day bukan sekadar seremoni, tetapi momentum untuk memastikan visi ASEAN 2045 terwujud. “Rakyat kita menginginkan dampak, bukan sekadar rencana. Hasil nyata, bukan hanya deklarasi. ASEAN Vision 2045 harus diimplementasikan penuh dengan komitmen dan dukungan politik yang kuat,” tegasnya.

Ada tiga hal yang ditekankan Menlu Sugiono agar ASEAN tetap relevan, yakni peningkatan kapasitas kelembagaan untuk merespons krisis, penguatan integrasi ekonomi dan transformasi digital, serta kemampuan kolektif menghadapi ancaman transnasional seperti perdagangan manusia dan perubahan iklim.

Ia juga menegaskan pentingnya persatuan ASEAN di tengah rivalitas geopolitik. “Perbedaan harus diselesaikan melalui diplomasi dan dialog,” ujarnya. Sentralitas ASEAN disebut sebagai prinsip utama, dengan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) menjadi panduan.

Baca Juga: Kemensos Coret 228 Ribu Penerima Bansos Tak Layak

Dalam konteks geopolitik, Menlu Sugiono menyoroti tragedi kemanusiaan di Gaza sebagai salah satu yang terburuk di era modern. “ASEAN tidak boleh diam. Kita harus bersuara dengan suara moral: hentikan kekerasan, buka akses kemanusiaan, dan wujudkan perdamaian adil berbasis solusi dua negara,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia berkomitmen mendukung penguatan infrastruktur ASEAN melalui revitalisasi Gedung Warisan ASEAN, pendirian Museum dan Perpustakaan ASEAN, serta pengembangan kawasan Markas Besar ASEAN sebagai pusat diplomasi, budaya, dan ide.

“Jika bukan kita, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi? Indonesia akan terus berjalan bersama ASEAN, dengan kepercayaan, tujuan, dan tekad,” pungkasnya.

ASEAN dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok oleh lima negara pendiri, termasuk Indonesia. Kini ASEAN beranggotakan 10 negara dan tengah memproses keanggotaan penuh Timor-Leste yang akan secara resmi bergabung pada KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur. []

Baca Juga: Jama’ah Muslimin Kutuk Keras Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Zionis Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda