Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang Digelar di Korea

Rana Setiawan - Rabu, 15 Maret 2017 - 17:26 WIB

Rabu, 15 Maret 2017 - 17:26 WIB

309 Views

(Foto: HWPL)

Pendiri sekaligus Ketua organisasi internasional HWPL Man Hee Lee menyampaikan sambutan Peringatan Satu Tahun Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang (DPCW) di Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/3). (Foto: HWPL)

 

Seoul, 16 Jumadil Akhir 1438/15 Mart 2017 (MINA) – Lembaga perdamaian internasioanl Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) mengadakan Peringatan Satu Tahun Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang (DPCW) di Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/3).

Peringatan tahunan itu digelar untuk menghadapi realitas ketidakpastian dalam kerjasama global yang dipicu rentetan gejolak politik di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa baru-baru ini. Sekitar 1.800 pemangku kepentingan di pemerintahan membahas pendekatan baru untuk mewujudkan perdamaian internasional.

HWPL merupakan salah satu organisasi terbesar di dunia bermarkas di Korea Selatan, di bawah Departemen Informasi Publik PBB (DPI), tengah memimpin upaya menciptakan dunia yang damai dengan meluncurkan gerakan di seluruh dunia serta memecahkan berbagai sengketa dan konflik global.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Forum yang digelar dalam rangka memperingati DPCW yang diproklamasikan pada tanggal yang sama di tahun 2016, menegaskan kembali pentingnya gerakan perdamaian global di bawah Kampanye Undang-Undang Perdamaian untuk menetapkan prinsip hukum internasional mewujudkan perdamaian melalui pengenalan resolusi PBB berdasarkan DPCW .

Pendiri sekaligus Ketua organisasi internasional non-pemerintah yang berfokus pada perdamaian dunia HWPL Man Hee Lee menekankan bahwa mewujudkan perdamaian “bukan tugas individual”, tetapi “relevan untuk semua orang” sebagai tujuan umum dari masyarakat global.

Ia menawarkan peran agama sebagai pembangun jembatan perdamaian bukan inti dari konflik dan kekerasan. “Orientasi kita salah satunya harus mengarah untuk perdamaian,” tegas Lee.

Sementara Sekretaris Jenderal HWPL Dong Min Im, menjelaskan pentingnya proyek perdamaian di HWPL dengan mengatakan, “Pekerjaan (HWPL) adalah untuk mengakhiri perang di dunia kita dan membuat fondasi dunia yang damai abadi, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah.” Ia melanjutkan, “solusi untuk perdamaian adalah kita semua menjadi utusan perdamaian. ”

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

DPCW dengan 10 artikel dan 38 klausul dirancang oleh HWPL dan para pakar hukum dalam hukum internasional. Berdasarkan semangat Piagam dan Deklarasi Hak Asasi Manusia PBB, DPCW mendukung perdamaian sebagai tatanan global melalui penghormatan pada hukum internasional, kebebasan etnis/agama, dan menyebarkan budaya damai.

Upaya mempromosikan hidup berdampingan secara damai dengan inisiatif dari HWPL berkontribusi resolusi konflik untuk meningkatkan saling pengertian yang bisa mengurangi permusuhan.

HWPL telah menggelar berbagai seminar dan acara budaya baik di tingkat lokal dan nasional dengan masyarakat setempat untuk mengatasi batas-batas agama atau etnis. Bahasan mengenai permasalahan di daerah-daerah konflik termasuk Suriah, Israel dan Palestina, guna meningkatkan kesadaran untuk mewujudkan perdamaian. (L/R01/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Internasional