Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan Hari Bumi di Pantai Desa Margasari, Lampung

Insaf Muarif Gunawan - Ahad, 21 April 2019 - 07:33 WIB

Ahad, 21 April 2019 - 07:33 WIB

13 Views

Dompet Dhuafa Kolaborasi Dengan HIMBIO Lampung (foto: Dompet Dhuafa)

Lampung, MINA –  Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) FMIPA Universitas Lampung memperingati Hari Bumi Sedunia (Earth Day) yang bertemakan “Bersih Lautku, Lestari Alamku”, di Pantai Pesisir Desa Margasari, Lampung, Sabtu (20/4).

“Produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Di mana 3,2 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. Indonesia menjadi negara kedua terbesar peyumbang sampah plastik. Dengan besarnya sampah plastik di lautan mengancam kehidupan biota laut melalui proses bioakumulasi atau proses akumulasi suatu substansi ke dalam tubuh makhluk hidup”, ujar Syamsul Ardiansyah, Manajer Lingkungan dan Pemulihan DD.

Kegiatan yang diikuti oleh para Milenial ini dihadiri oleh Syamsul Ardiansyah  (Manajer Lingkungan dan Pemulihan Dompet Dhuafa) dan Syaiful Bahri, M.Si (Akademisi UNILA bidang Biologi) sebagai pembicara pada Seminar Konservasi, demikian rilis Dompet Dhuafa yang diterima MINA, Ahad (21/4).

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan bahaya sampah plastik pada kelangsungan hidup di perairan Indonesia dan dampak langsungnya pada masyarakat di sekitar.

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Samsul mengatakan, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut tiap tahunnya, sekitar 80% berasal dari aktivitas yang dilakukan di darat yakni industri, saluran pembuangan, limbah yang tidak diproses dan pariwisata.

Sedangkan 20% nya berasal dari kegiatan yang dilakukan di laut yakni perikanan, transportasi laut, dan industri lepas pantai.

Kerusakan lingkungan akibat sampah plastik yang dibuang langsung ke laut mengakibatkan terganggunya ekosistem di laut, seperti kasus penyu, hewan yang dilindungi, yang kerap kali tersangkut kumpulan sampah bahkan memakan sampah plastik dan mikroplastik. Demikian Samsul.

Acara bersih-bersih pantai bebas plastik ini merupakan  bentuk dukungan untuk pengelolaan lingkungan berkelanjutan, yang DD bersama mahasiswa/mahasiswi Universitas Lampung di tepi Pantai Pesisir Desa Margasari, Lampung.

Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam

Di sela-sela kegiatan tersebut, tim DD memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya sampah dalam keseimbangan ekosistem khususnya di laut.

Acara ditutup dengan penanaman bibit mangrove di daerah pesisir pantai sebagai pengingat untuk mengurangi abrasi pantai dan memperbaiki kualitas air laut di daerah pesisir. (R/Gun/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa

 

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur