Peringatan Hari Nakbah Palestina, Dunia Harus Ikut Solidaritas untuk Hak Kembali 

Oleh: Dr. Mohd Azmi Abdul Hamid; Presiden Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Koordinator Koalisi Kelompok Aksi Kemanusiaan Asia

Pada kesempatan memperingati tahun ke-68 dari , Koalisi Kelompok Aksi Kemanusiaan Asia menyerukan kepada semua masyarakat internasional untuk kembali memberikan tekanan pada , untuk hak kembali dari semua pengungsi dapat kembali ke tanah mereka yang diduduki Israel pada tahun 1967.

Semua negara harus menyatakan bahwa sebagai hari untuk menuntut hak-hak Rakyat Palestina buat merebut kembali bangsa mereka yang secara sah milik mereka.

Kami sepenuhnya mendukung Kampanye Global Kembali ke Palestina yang telah memilih tanggal 15 Mei setiap tahunnya sebagai kesempatan sentral untuk memperingati dengan bertajuk “The Day of Return (Hari untuk Kembali)”.

Bencana Palestina (Al-Nakbah 1948) yang ditimbulkan oleh orang-orang Yahudi dalam kenyataannya bencana kemanusiaan ini berupa pembantaian, penindasan, dan penganiayaan terhadap penduduk Palestina. Bencana ini harus diperluas ke seluruh umat manusia di dunia saat pengusiran lebih dari 840.000 warga Palestina dari tanah air mereka (dari 1,4 juta warga Palestina pada waktu itu).

Klaim “Rakyat Tanpa Tanah dan Tanah Tanpa Rakyat” yang menjadi dasar untuk mengusir penduduk Palestina sejak 15 Mei 1948 benar-benar ditolak dengan dasar yang jelas. Ini adalah kepalsuan sejarah untuk membenarkan penjajahan dan penindasan di Palestina.

Ada keperluan untuk selalu diingat bahwa sejarah pendudukan Israel dan kebijakan apartheid pada Rakyat Palestina harus ditinjau kembali berulang kali. Penderitaan hampir 800.000 jiwa, dan sekarang lebih dari 4 juta warga Palestina diusir dari tanah mereka tak bisa hanya diamati sebagai memori tapi harus dibuat menjadi tujuan promosi yang ampuh melawan ketidakadilan, pengingkaran, dan pelanggaran hak asasi manusia

Kami berpendapat bahwa hari ini adalah Hari Nakbah bagi dunia yang harus diingat, tak hanya berkaitan dengan rakyat Palestina tetapi juga untuk seluruh masyarakat dunia guna berdiri dalam solidaritas dengan gerakan perlawanan Palestina.

Justru karena itu direstui oleh Inggris dan seluruh kekuatan Barat yang memungkinkan orang-orang Yahudi untuk menduduki tanah Palestina. Penggusuran besar-besaran warga Palestina menjadi titik balik dari beberapa dasawarsa konflik. Oleh karena itu momen yang tepat bahwa mengingat Hari Nakbah harus menjadi kesempatan internasional bagi masyarakat dunia untuk bersatu dan bangkit.

Situasi saat ini di tanah Palestina yang tersisa adalah proyeksi dari tahun ke tahun akan penindasan, penjajahan dan penolakan hak. Kegigihan terang-terangan dari pemukiman ilegal Yahudi di tanah Palestina melalui ancaman, penggusuran paksa, dan meratakanrumah dan kebun mereka, disaksikan oleh dunia, adalah menunjukkan keengganan dari lembaga-lembaga internasional untuk bertindak dan menghentikan kekejaman rezim .

Kami tidak bisa tidak menunjukkan kekuatan barat khususnya Inggris dan Amerika Serikat sebagai penyebab utama yang telah memungkinkan penganiayaan terhadap Rakyat Palestina yang mengakibatkan Hari Nakbah tidak hanya untuk hari tertentu tapi Hari Nakbah selama beberapa dekade.

Peringatan ini harus lebih diwujudkan tahun ini sebagai kesaksiaan pembunuhan Rakyat Palestina bru-baru ini yang dilakukan hampir setiap hari dan secara terang-terangan di Tepi Barat terutama di Al-Quds oleh Pasukan Pendudukan Israel (IOF) adalah sebuah tanda bahwa gerakan Intifadhah dari para pemuda Palestina yang membela Masjid Al-Aqsha harus didukung.

Intifadhah saat ini yang dipimpin oleh para pemuda Palestina harus dilihat sebagai kebangkitan rakyat melawan penjajahan militer Israel. Ini adalah merkusuar harapan bahwa generasi muda Palestina siap untuk menghadapi berbagai konsekuensi demi membela Masjid Al-Aqsha dan melanjutkan perjuangan untuk membebaskan Palestina.

Gerakan perlawanan untuk menghentikan Yahudisasi Al-Quds dalam ruang dan waktu diaktifkan oleh Murobitin dan Murobitat adalah acara lain dari perjuangan Rakyat Palestina untuk tidak menyerah pada serangan orang-orang Yahudi dan IOF.

Masyarakat dunia tidak bisa tinggal diam dan menonton menonton kekejaman terang-teranga yang dieksekusi rezim Zionis yang mengakibatkan massifnya operasi penangkapan dan penyerangan terhadap anak-anak, tua dan muda, pria dan wanita dari Rakyat Palestina.

Memang mengingat Hari Nakbah dan menekan untuk Hak Kembali bagi jutaan pengungsi Palestina harus disuarakan dengan cara paling nyaring dan menuntut dalam isitilah terkuat.

Kolaborasi terbuka dan rahasia antara Israel dan kekuatan barat, Amerika Serikat dan Inggris serta sekutu-sekutu mereka harus terekspos dibawa di tempat terbuka bagaimana pemerintah dan pemimpin negara berkolusi untuk mempertahankan dan memperpanjang tragedy Nakbah.

Kita harus mengingatkan seluruh dunia untuk tidak mengabaikan nasib rakyat Gaza yang telah diblokade sejak 2006. Keadaan ini yang menjadikan Gaza sebagai penjara terbuka terbesar di dunia ini tidak harus diabaikan. Penderitaan rakyat Gaza di bawah pengepungan Israel dengan kerja sama Mesir adalah tanda yang jelas tentang bagaimana rezim Zionis dapat berkolaborasi dengan beberapa pemimpin Arab sekuler dalam menekan Rakyat Palestina.

Kami menyerukan kepada masyarakat dunia untuk:

  1. Menegaskan kembali hak Rakyat Palestina untuk kembali ke tanah air mereka yang sah, semua tanah yang disita dan dirampok sejak tahun 1948.
  2. Berdiri dalam aksi solidaritas bersama Rakyat Palestina untuk melawan pasukan penjajah rezim Zionis dan merebut kembali tanah untuk Rakyat Palestina. Dukungan harus diberikan bagi Intifadhah yang dipimpin oleh para pemuda Palestina di Tepi Barat.
  3. Mengutuk dan menaikkan suara yang kuat di forum dunia terhadap kejahatan Israel dan menuntut agar rezim Israel harus dibawa ke pengadilan internasional atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
  4. Menuntut rencana Yahudisasi Al-Quds dan rencana ekspansi orang Yahudi di daerah Palestina harus dihentikan. Serangan di Masjid Al-Aqsha oleh para pemukim illegal ekstrimis Yahudi harus segera dihentikan dan semua warga Palestina terutama anak-anak yang ditahan harus dibebaskan.
  5. Blokade Gaza harus dihentikan dan semua akses menuju Gaza baik melalui udara, laut, atau darat harus dilanjutkan. Semua Bantuan kemanusiaan harus diizinkan masuk Gaza dan perusakan fasilitas umum oleh IOF harus dikompensasi dan dibangun kembali. (R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)