Banda Aceh, MINA – Nelayan Aceh tidak melakukan aktivitas melaut hari ini, mereka banyak berkumpul di masjid-masjid untuk zikir dan doa memperingati 20 tahun tsunami Aceh. Lembaga adat Panglima Laot (laut) Aceh telah menetapkan setiap 26 Desember sebagai hari pantang melaut.
Sekjen Panglima Laot Azwir Nazar, mengatakan, sesuai hasil Mubes Panglima Laot se-Aceh pada 2007 terkait hukum adat laut poin 1.1 tentang kesepakatan hari pantang melaut dan batas waktunya, telah disepakati bahwa 26 Desember merupakan hari pantangan melaut bagi nelayan Aceh.
“Kita minta imbauan ini dapat disampaikan kepada para nelayan di seluruh Aceh untuk tidak melaut pada hari peringatan gempa bumi dan Tsunami Aceh,” kata Azwir.
Azwir mengatakan, bagi Panglima Laot kewilayahan, jika di daerahnya ada yang melanggar, dapat mengambil tindakan sesuai dengan hukum adat laut yang berlaku.
Baca Juga: BNPB Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di Lampung dan Jawa Tengah
Ia mengajak para nelayan menjadikan momentum peringatan Tsunami sebagai renungan bersama atas musibah dahsyat yang menimpa Aceh 20 tahun silam.
“Kita perbanyak doa, ziarah dan silaturahmi sesama masyarakat. Semoga para syuhada tsunami mendapat terbaik di sisi Nya dan kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran,” ujarnya.
Ia menambahkan, peristiwa Tsunami telah mengetuk nurani dunia untuk saling bersolidaritas dan berkasih sayang, sehingga mata internasional terbuka membantu Aceh, sehingga perdamaian Aceh juga terwujud.
Dalam kesempatan ini, lembaga Panglima Laot Aceh juga mengucapkan takziah dan doa kepada seluruh korban gempa dan tsunami Aceh 20 tahun silam, tepatnya 26 Desember 2004. []
Baca Juga: Banjir Aceh Timur, 77 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen
Mi’raj News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur