Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringati 70 Tahun KAA, AWG Bersama STAI Al-Fatah Gelar Seminar Hentikan Genosida di Palestina

Rendi Setiawan Editor : Ali Farkhan Tsani - 50 menit yang lalu

50 menit yang lalu

9 Views

Seminar Internasional dalam rangka memperingati KAA ke 70, Kamis (24/4). (FOTO: SYAHRUS SIDIEQ/MINA)

Bekasi, MINA –  Aqsa Working Group (AWG) bersama Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Bogor menggelar seminar internasional untuk memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Aula Munif Chatib Insan Mandiri Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/4).

Seminar bertajuk “Hentikan Genosida, Asia Afrika Bersatu Merdekakan Palestina”  tersebut menghadirkan sejumlah tokoh penting dari dalam dan luar negeri, antara lain Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dr. Zuhair SM Al-Shun; Pembina AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur; serta Dr. Ahmed Abdul Malik, akademisi asal Nigeria yang kini mengajar di University Sains Islam Malaysia.

Turut hadir sebagai pembicara, Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Ahrul Tsani, Ketua Presidium AWG, M. Anshorullah; Penasehat Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES), Prof. Drs. M. Hamdan Basyar, M.Si; Kepala Redaksi Arab Kantor Berita MINA, Rifa Berliana Arifin; dan CEO Friends of Palestine Indonesia, Rayyan Abdallah. Seminar dipandu wartawan Kantor Berita MINA, Widi Kusnadi, sebagai moderator.

Dalam sambutannya, Pembina AWG, Imaam Yakhsyallah Mansur memuji peran para pemimpin negeri Islam yang telah menginisiasi Konferensi Asia Afrika pada 70 tahun silam.

Baca Juga: Presiden Prabowo Luncurkan Gerakan Indonesia Menanam yang Digagas Ustaz Adi Hidayat

“Betapa pahala yang diperoleh oleh pemimpin negara Islam, terutama Presiden Soekarno, karena melalui KAA itu muncul negara-negara yang merdeka, sehingga banyak orang yang kemudian bebas melaksanakan shalat dan ibadah lainnya. Alangkah besar pahala mereka,” kata Imaam Yakhsyallah.

Imaam Yakhsyallah Mansur menegaskan, pembelaan terhadap Palestina bukan hanya soal politik, tetapi juga bagian dari tanggung jawab kemanusiaan dan moral umat Islam serta bangsa-bangsa merdeka.

Ketua panitia pelaksana, Imam Santoso menyampaikan, seminar menjadi bagian dari upaya menyatukan kekuatan negara-negara Asia dan Afrika untuk kembali bersuara terhadap ketidakadilan yang dialami rakyat Palestina.

Menurutnya, semangat KAA yang pernah menyuarakan anti-kolonialisme dan solidaritas global selatan harus kembali digelorakan.

Baca Juga: Hari Ini, Naik Bus Transjakarta Cuma Rp1

“Penting bagi kita untuk tidak diam terhadap tragedi kemanusiaan yang terus terjadi di Palestina. Genosida yang berlangsung harus dihentikan, dan kemerdekaan Palestina harus menjadi agenda bersama,” katanya.

Sementara itu, Pembina Rasil, Drs. Ichsan Thalib juga menyampaikan apresiasi atas dukungan dan solidaritas dalam peringatan KAA di Bandung. Ia menilai peringatan KAA ke-70 merupakan momentum penting untuk kembali menggaungkan suara kolektif bagi kemerdekaan Palestina.

“Saya sangat senang aula wakaf ini menjadi lokasi penyelenggaraan acara yang sangat penting. Saya sangat miris dengan kabar yang menyatakan bahwa negara tidak melakukan peringatan KAA di Bandung karena kekurangan anggaran, tetapi paling tidak ada pelaksanaan jalan para duta besar di Bandung,” katanya.

Acara ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Al-Jama’ah TV, sehingga dapat diikuti oleh masyarakat luas di berbagai daerah.

Baca Juga: KFC Indonesia Alami Kerugian Sampai Rp 796,7 Miliar

Seminar tersebut diharapkan tidak hanya memperkuat dukungan terhadap perjuangan Palestina, tetapi juga menjadi ajang edukasi dan literasi mengenai pentingnya Masjidil Aqsa dan Baitul Maqdis dalam konteks perjuangan umat Islam dan kemanusiaan global. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Transformasi Haji 2025, Indonesia Siapkan Layanan Profesional, Efisien dan Humanis

Rekomendasi untuk Anda