Jakarta, MINA – Lembaga kemanusiaan yang fokus pada perjuangan Palestina dan Masjid Al-Aqsa, Aqsa Working Group (AWG) melaksanakan aksi damai peringatan Nakba (Hari Malapetaka) yang jatuh pada 15 Mei.
Aksi tersebut digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, pada Jumat siang (17/5).
Menurut pantauan MINA ratusan massa itu mulai memadati lokasi aksi sejak pukul 12.40 WIB. Mereka mengenakan pakaian hitam putih dilengkapi dengan atribur Palestina seperti bendera, keffiyeh, dan jilbab dengan corak bendera Palestina.
Di atas mobil komando, Ketua Presidium AWG, Nur Ikhwan Abadi membacakan 11 poin pernyataan sikap.
Baca Juga: Marak Kekerasan Perempuan dan Lansia, ICMI Desak Komnas Lansia
Pertama, mengutuk keras Israel atas agresi militer yang telah mengakibatkan ribuan korban masyarakat sipil berjatuhan, mayoritas anak-anak dan perempuan; penangkapan massal terhadap warga sipil Palestina; hancurnya berbagai fasilitas umum, utamanya fasilitas kesehatan, serta blokade bantuan kemanusiaan.
Kedua, menuntut gencatan senjata permanen di seluruh Gaza dan Palestina.
Ketiga, membuka blokade secara menyeluruh di Gaza agar akses bantuan kemanusiaan dapat masuk ke seluruh pelosok wilayah kantong Palestina itu.
Keempat, menuntut negara-negara dunia segera menghentikan seluruh bantuan militer dan ekonomi pada penjajah Israel.
Baca Juga: Banjir Rendam 1.522 Rumah di Maluku Utara, Ribuan Orang Ngungsi
Kelima, mengapresiasi sebesar-besarnya dukungan komunitas internasional, khususnya mahasiswa, dosen, dan guru besar di seluruh dunia yang sudah berani menyuarakan hati nurani dan akal sehatnya menolak kejahatan genosida Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Keenam, mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus memberikan perhatian serius terhadap permasalahan Palestina, dengan terus memberikan bantuan moral, material, dan spiritual terhadap perjuangan rakyat Palestina meraih kemerdekaan dan pembebasan Masjid Al-Aqsa.
Ketujuh, Komunitas internasional harus melindungi jutaan warga Palestina termasuk pula anak-anak dan wanita yang kehidupannya terancam oleh serangan berkelanjutan dari Zionis Israel terhadap Jalur Gaza dan seluruh wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur.
Kedelapan, Menyerukan kepada PBB untuk mendukung dan memfasilitasi gerakan untuk hak kembali (right to return) bagi bangsa Palestina yang terusir sejak awal Nakbah.
Baca Juga: Perundingan Damai Dihantam Bom! AS-Israel Serbu Iran, DPR RI Protes Keras
Kesembilan, Mendesak negara-negara “bebas” di seluruh dunia untuk mengintensifkan upayanya dan memberikan segala cara bantuan dan dukungan kepada rakyat Palestina, yang mencari kebebasan dan mencapai hak mereka untuk menentukan nasib sendiri.
Kesepuluh, Menyerukan kepada umat Islam seluruh dunia untuk tidak melepaskan tugas dan kewajiban mereka untuk melindungi Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds (Yerusalem), dalam menghadapi serangan demi serangan ekstrimis Yahudi dan penjajahan Zionis Israel yang sedang berlangsung dan terus meningkat hingga saat ini.
Kesebelas, Israel harus segera mengakhiri penjajahan atas wilayah negara Palestina. Satu-satunya cara untuk menghentikan pertumpahan darah dan membuka jalan bagi perdamaian dan keamanan adalah dengan mengakhiri penjajahan Israel dan mencapai keadilan.
Sekitar pukul 15.30 WIB, massa aksi dari AWG mulai tampak membubarkan diri. Mereka bubar dengan tertib dan tidak meninggalkan sampah.[]
Baca Juga: Stan MHM di IBF 2025 Jadi Wadah Remaja Belajar Menulis Konten Humanis dan Berdaya
Mi’raj News Agency (MINA)