Srinagar, MINA – Di saat Negara Bagian Jammu dan Kashmir akan memperingati memori tahunan Black Day (Hari Hitam) ke-70, sejumlah besar pasukan keamanan India ditempatkan di jalan-jalan pada hari Jumat.
Black Day adalah waktu ketika wilayah lembah subur itu dianeksasi oleh India secara sepihak pada tanggal 27 Oktober 1947. Di hari itu, pasukan India memasuki wilayah yang mayoritas berwarga Muslim.
Lingkungan di Srinagar, ibu kota negara bagian itu, ditempatkan di bawah pembatasan seperti jam malam karena demonstrasi diperkirakan akan pecah di hari ini. Demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip MINA.
Kepemimpinan Perlawanan Bersama (JRL) telah menyerukan demonstrasi setelah shalat Jumat. Pertokoan, bisnis dan sekolah ditutup, jalan raya bebas dari bus umum dan layanan kereta api.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Sejak aneksasi India terhadap Kashmir, ketegangan meningkat antara India dan Pakistan hingga saat ini. Kedua negara masing-masing mengklaim Kashmir adalah milik mereka.
Pada tahun 1989, kelompok perlawanan meluncurkan sebuah operasi untuk kemerdekaan atau penyatuan dengan Pakistan, yang menyebabkan lebih dari 70.000 kematian. India mempertahankan lebih dari setengah juta tentara di wilayah tersebut.
Di Pakistan, Presiden Mamnoon Hussain mengulangi dukungan negaranya terhadap kemerdekaan Kashmir dari India. Ia menyebut hari itu sebagai salah satu “bab sejarah manusia yang paling tragis.”
“Saya bergabung bersama komunitas internasional untuk mengungkapkan solidaritas menyeluruh kami dengan saudara-saudara Kashmir yang terus menderita hingga hari ini di tangan pendudukan yang brutal,” katanya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Sejak partisi tahun 1947, India dan Pakistan telah bertempur dalam tiga perang – tahun 1948, 1965 dan 1971 – dua di antaranya terjadi di atas Kashmir.
Mereka bertempur sebentar-sebentar di gletser Siachen di Kashmir utara dari tahun 1984 sampai sebuah gencatan senjata mulai berlaku pada tahun 2003. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan